Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menetapkan Joko Widodo (Jokowi) dan Wa'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 pada Minggu sore ini. Penetapan ini dilakukan pasca Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan permohonan pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga beberapa waktu lalu.
Jika sudah ditetapkan, pasar selanjutnya menanti proses penyusunan kabinet pemerintahan baru untuk bisa memperkirakan situasi ekonomi di Tanah Air ke depannya.
Advertisement
Baca Juga
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam mengatakan, ia tidak banyak melihat adanya perubahan aktivitas ekonomi dan bisnis selama MK merumuskan keputusan akhir. Sebab, pasar sudah bisa membaca hasil keputusan MK.
"Saya melihat aktivitas bisnis tidak banyak berubah. Keputusan MK sudah diperkirakan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (30/6/2019).
Piter meneruskan, sebelum pengumuman MK keluar, hal yang menurutnya masih menjadi pertanyaan dan belum bisa ditebak adalah tanggapan pendukung paslon 02. Pelaku usaha disebutnya masih khawatir jika tim pendukung Prabowo-Sandi belum bisa menerima hasil keputusan.
"Kalau sekarang kan sudah lebih jelas. Pendukung paslon nomor 02 bisa diyakini mengikuti paslon nomor 02 yang menyatakan menerima keputusan MK. Sehingga tidak ada lagi keraguan terhadap kemenangan paslon nomor 01 sebagai presiden terpilih," tuturnya.
"Dampaknya terhadap kegiatan ekonomi sudah minimal. Sekarang pelaku ekonomi lebih memusatkan perhatian kepada isu global dan perkiraan pembagian kekuasaan pihak paslon nomor 01," dia menambahkan.
Untuk situasi ekonomi ke depan, ia menganggap, pihak pelaku usaha di pasar dalam negeri masih menanti proses penyusunan kabinet dari presiden-wakil presiden terpilih. Sehingga situasi ekonomi baru benar-benar bisa terkendali bila susunan kabinet sesuai dengan harapan banyak pengusaha.
"(Apakah situasi ekonomi di Indonesia sudah lebih bisa terkendali?) Tergantung susunan kabinetnya. Kalau memuaskan, pasar akan merespons positif," tukas Piter.
Simak video pilihan di bawah ini:
Jelang Penetapan Presiden Terpilih, Gedung KPU Dijaga Ketat
Polisi melakukan penutupan jalan di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta. Dua jalur di jalan ini tak bisa dilewati kendaraan bermotor, mulai dari gedung KPU hingga Gedung Graha Mandiri.
Penutupan ini dilakukan sebagai antisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan saat penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di kantor KPU pada Minggu (30/6/2019).
Pantaun merdeka.com di lokasi, jalan ditutup dengan menggunakan kawat berduri. Selain kawat berduri, polisi juga menempatkan dua mobil barracuda dan mobil water canon.
Kasubdit Bin Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Muhammad Nasir mengungkapkan, pihaknya memberlakukan rekayasa lalu lintas di lokasi tersebut.
"Rekayasa dan penutupan dilakukan di Jalan Imam Bonjol depan KPU dua arah," kata Nasir saat dikonfirmasi merdeka.com, Jakarta, Minggu (30/6/2019).
Nasir menambahkan, kawat berduri dan barikade sudah dipasang sejak Sabtu 29 Juni 2019 malam. "Pemasangan mcb dan security barier dilakukan pukul 22.30-03.40 WIB tadi pagi dengan melibatkan juga 642 personel lalu lintas," ucap dia.
Hingga kini, sejumlah pasukan TNI-Polri masih bersiaga di KPU. Mereka tampak berjaga di dalam maupun di luar gedung KPU.
"Untuk tempat lain, belum dilaksanakan tutup jalan," ujarnya.
Advertisement