Liputan6.com, Jakarta - Grab Indonesia baru saja mendapatkan suntikan dari Softbank asal Jepang. Jumlah dana yang didapat sebesar USD 2 miliar atau Rp 28,2 triliun (USD 1 = Rp 14.115).
Chairman Softbank, Masayoshi Son sudah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi untuk membahas investasi tersebut. Grab Indonesia pun menjadi unicorn kelima di negara ini.
Advertisement
Baca Juga
Pihak Grab menyebut investasi itu berfokus pada pengembangan tiga hal: electric vehicle (kendaraan listrik), geomapping, dan e-healthcare. Lantas apa efeknya untuk driver?
"Misalnya untuk electric vehicle. Nanti kendaraan berbasis listrik, kalau kita sudah membentuk ekosistemnya, itu nanti cost atau biaya yang dikeluarkan untuk para mitra akan jauh sangat lebih rendah, karena biaya energi melalui alternative energy, terutama electric vehicle itu jauh lebih rendah," ujar Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata kepada Liputan6.com, Kamis (1/9/2019) di Jakarta.
"Artinya apa? Nanti tentunya nett income yang didapatkan mitra pengemudi akan jauh lebih bagus," lanjutnya.
Sejauh ini, Grab sudah berbicara dengan pemerintah dan Hyundai terkait kendaraan listrik. Terkait tujuan ini, Grab pun terbuka berkolaborasi baik dengan investor asing atau produsen lokal.
Hal yang sama juga terjadi bagi geomapping. Dengan sistem ini maka pemetaan lebih maksimal, sehingga pengalaman berkendara dengan Grab bisa makin baik. Otomatis mitra driver juga mendapat keuntungan dengan cara mendapatkan rute yang lebih baik.
Yang tak kalah penting tentunya layanan kesehatan lewat e-healthcare. Inovasi ini diharapkan membantu kesehatan para mitraGrab yang berjuang di jalanan.
"Ada istilah salam satu aspal di jalan dan lain-lain, dan tentunya mungkin driver kurang waktu untuk misalnya datang ke fasilitas fisik dan lain-lain untuk layanan kesehatan. Dengan layanan e-healthcare ini tentunya akan mempermudah itu," jelas Ridzki.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Misi Grab Bangun Kantor Pusat Kedua di Jakarta
Melalui Softbank, Grab berencana bakal membangun kantor pusat kedua di Jakarta. Kantor pusat kedua ini rencananya akan menjadi pusat inovasi berbasis penelitian dan pengembangan serta menjadi pusat operasional GrabFood di seluruh Asia Tenggara.
"Kantor pusat kedua di Jakarta memungkinkan kami untuk melayani kebutuhan Indonesia. Kami berada di posisi yang tepat untuk mendukung realisasi lebih banyak perusahaan berbasis teknologi tinggi dan infrastruktur dari Indonesia," kata Ridzki Kramadibrata.Â
Kantor pusat kedua ini, Ridzki melanjutkan, membuat Grab semakin mampu melayani kebutuhan unik konsumen di Indonesia.
Kantor ini juga berfokus pada menciptakan solusi yang dapat mendukung pemberdayaan pengusaha kecil, seperti mitra GrabFood, serta agen dan pelanggan Kudo.
Bukan itu saja, kantor pusat kedua Grab juga akan menciptakan ribuan lapangan kerja, khususnya di bidang teknologi, yang kini menjadi incaran bagi para talenta maupun perusahaan di Asia Tenggara.
"Grab menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perekonomian nasional dan semakin berkontribusi bagi masa depan Indonesia karena Grab membawa modal dan banyak peluang masuk ke Indonesia," ujar Ridzki menambahkan.
Â
Advertisement
Tanggapan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Chairman dan CEO SoftBank Group Masayoshi Son di Istana Merdeka Jakarta. Masayoshi melaporkan rencana untuk menanamkan modal lebih banyak di Indonesia melalui Grab.
Hal ini membuat Jokowi mengakui Grab sebagai unicorn Indonesia terbaru, yang mana memvalidasi upaya perusahaan untuk menjadi lebih gancar lagi di Tanah Air melalui kemitraan dan inisiatif lokal.
Setelah pertemuan itu, Presiden Jokowi melalui akun Instagram @jokowi menceritakan pertemuannya dengan bos SoftBank itu.
ÂÂÂView this post on Instagram
"Rupanya Masayoshi Son ingin meningkatkan investasinya di Indonesia di bidang teknologi dan pengembangan unicorn di Indonesia. SoftBank akan membuka kantor pusat kedua Grab di Indonesia, menjadikannya unicorn ke-5 di Indonesia, sementara berinvestasi USD 2 miliar melalui Grab," tulis Jokowi di Instagram.
Â