Grab adalah sebuah perusahaan layanan dan jasa berbasis aplikasi yang berlokasi di Singapura. Perusahaan yang telah berdiri empat tahun lalu, atau sejak tahun 2012 ini sudah tersedia dan dapat digunakan di tujuh negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Amerika Serikat.
Grab sendiri pada awal berdirinya memiliki visi dan misi untuk merevolusi industri taksi di Asia Tenggara, namun seiring berjalannya waktu, Grab mulai merambah jenis transportasi lain, salah satunya adalah ojek.
Selain menjadi jenis transportasi yang potensial di Asia Tenggara, Grab juga mulai melebarkan sayapnya ke negara lainnya. Amerika Serikat menjadi lahan baru bagi pengembangan bisnis grab setelah pada Juni lalu Grab resmi beroperasi di 200 kota di negeri Paman Sam tersebut.
Inovasi Terbaru dari Grab
Grab mengikuti jejak Uber yang baru saja meluncurkan layanan mobil otonomosnya di Amerika Serikat. Lewat layanan anyar ini, pengguna Grab terpilih di Singapura dapat merasakan pengalaman berkendara dengan mobil otonomos di sekitar wilayah barat negara tersebut.
Mengutip informasi dari laman Reuters, Minggu (25/9/2016), untuk menghadirkan layanan ini, Grab menggandeng nuTonomy yang dikenal sebagai pengembang teknologi mobil otonomos.
Layanan ini sementara hanya ditujukan untuk pengguna di Singapura dan terbatas untuk wilayah tertentu saja. Dalam perjalanan yang dilakukan, nuTonomy turut menyertakan seorang pengemudi dan teknisi.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu pengguna di wilayah-wilayah pinggiran, sebab banyak pengemudi di Singapura biasanya enggan menjemput atau mengantar ke wilayah tersebut.
Suntikan Dana untuk Pasar Indonesia
Layanan pesan transportasi online, Grab baru saja memperoleh pendanaan baru sebesar US$ 750 juta atau setara Rp 9,8 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Dengan investasi baru ini, sebagaimana dilaporkan CNBC, Selasa (20/9/2016), total pendanaan yang telah diperoleh perusahaan asal Singapura ini telah mencapai lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.
Menurut pernyataan resmi Grab, pendanaan ini dikucurkan oleh SoftBank, perusahaan telekomunikasi raksasa asal Jepang, bersama dengan investor baru dan existing lainnya.
Pihak Grab mengatakan dana ini akan digunakan untuk melanjutkan ekspansinya di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Hingga semester satu 2016, pertumbuhan layanan GrabCar dan GrabBike naik hingga 250 kali lipat secara tahunan di Indonesia.
Selain itu, Grab berencana meningkatkan bisnisnya lewat layanan pembayaran mobile, GrabPay di tiap regional. Baru-baru ini, Grab bermitra dengan Citibank untuk pembayaran pesanan dengan poin Citibank.
Meski baru tersedia di Singapura, GrabPay dijanjikan bakal segera hadir di empat negara lain, termasuk Indonesia dan Filipina.
Di Asia Tenggara, Grab tercatat telah memiliki 400.000 driver, dengan 1,5 juta pemesanan harian (daily booking).
Berita Terbaru
Tips Menghemat Listrik: 41 Cara Efektif Menekan Tagihan Bulanan
Closing Statement Gumelar-Rudi di Debat Terakhir, Mohon Maaf ke semua Elemen Masyarakat Kota Batu
Janji Gumelar-Rudi dalam Debat Publik Terakhir Pilkada Kota Batu
Panduan Lengkap Tips Debat untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi
AS-Indonesia Kolaborasi Tingkatkan Kualitas Peternakan Sapi Perah, Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
Dibanding Anies, Pakar Sebut Pengaruh Jokowi Lebih Kuat di Pilkada Jakarta
Arti Pin Garuda di Baju Gumelar-Rudi Saat Debat Pamungkas Pilkada Batu
Edy Rahmayadi Siapkan Strategi Jadikan Sumut Sebagai Provinsi Swasembada Pangan
Cedera Lutut Paul George Kambuh, Philadelphia 76ers Merana
Hipotermia Adalah Kedinginan Parah, Pahami Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pernah Terpuruk di Masa Lalu, Kimberly Ryder Beri Pesan Selalu Ada Waktu Kedua Untuk Kebahagiaan
Tips Agar Luka Cepat Kering: Panduan Lengkap Perawatan Luka