Simak, Cara Pertamina Hentikan Tumpahan Minyak di Laut Karawang

Pertamina menggandeng perusahaan asal AS dalam mengatasi kebocoran gas di sumur YYA-1.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Agu 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2019, 14:00 WIB
Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)
Sumur migas milik PT Pertamina Hulu Energi (PHE), salah satu anak usaha PT Pertamina (Persero). (Dok PHE)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi Off Shore North West Java (PHE ONWJ) menggunakan perusahaan well control kelas dunia, untuk mematikan sumur YYA-1 itu yakni Boots & Coots. Sumur YYA-1 ini sebelumnya terjadi kebocoran gas yang kemudian mengakibatkan tumpahan minyak.

VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya ‎mengatakan, perusahaan asal Amerika Serikat ini sudah memiliki pengalaman dalam melakukan tindakan yang sama dengan skala jauh lebih besar di Teluk Meksiko.

‎‎"Tim itu bertugas untuk mematikan sumur. Itu ditargetkan sampe mati, seperti yang diumumkan 8-10 minggu," ‎kata Ifki, di Jakarta, Senin (12/8/2019).

Menurut Ifki, untuk mematikan sumur YYA-1, tim tersebut sedang melakukan pemboran dengan menggunakan mensin bor (rig) Shoehanah. Meksi didatangkan dari luar negeri, tim tersebut bekerja dibawah supervisi Pertamina.

‎"Itu dia ngebor dari rig Shoehanah sama krunya. Di bawah supervisi Pertamina mereka hanya melaksanakan keahliannya,"tuturnya.

Ifki mengungkapkan, sumur baru dibor secara miring menuju lokasi lubang sumur YYA-1 hingga mencapai titik kedalaman tanah tertentu untuk menutup sumur YYA-1.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sudah Disurvei

Tumpahan Minyak Pertamina Cemari Perairan Muara Gembong
Pegawai Pertamina melintas di depan tumpukkan karung berisi limbah tumpahan minyak (oil spill) di Pantai Muara Beting, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019). Oil spill akibat kebocoran terjadi di sumur lepas pantai YYA1 Karawang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pengeboran sumur relief well YYA-1RW merupakan upaya PHE ONWJ untuk menghentikan kebocoran gas di sumur YYA-1. Langkah ini dilakukan setelah selama satu minggu terakhir melakukan survei untuk menentukan titik sumur dan penempatan menara bor (rig).

“Pemilihan lokasi pengeboran sumur baru itu telah melalui kajian keamanan dari tiga aspek yakni HSSE, subsurface, dan seabed survey,” tutur Ifki.

Setelah sumur baru YYA-1RW mencapai titik kedalaman sumur YYA-1 yang ditentukan, maka akan dipompakan lumpur berat dari sumur baru untuk mematikan sumur YYA-1 yan teletak di perairan laut Karawang Jawa Barat tersebut.

"Nanti, setelah sumur YYA-1 dinyatakan mati akan dilakukan monitoring selama 24 jam penuh sebelum dilanjutkan ke proses plug and abandon atau penutupan sumur secara permanen," tandasnya.

Atasi Tumpahan Minyak, Pertamina Bor Sumur Baru

Tumpahan Minyak Pertamina Cemari Perairan Muara Gembong
Oil spill yang telah membeku di sekitar tambak penangkap udang di perairan Muara Beting, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019). Pencemaran minyak ini menyebabkan hasil tangkapan nelayan setempat menurun dan merusak hutan bakau fi sekitar Muara Beting. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

PT Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) berhasil mempercepat pengeboran sumur baru relief well (RW) YYA-1RW, yang berfungsi menutup sumur YYA-1.

VP Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya menyatakan, hingga saat ini, PHE ONWJ telah melakukan pengeboran sumur baru YYA-1RW mencapai kedalaman sekitar 624 meter dari target 2.765 meter.

"Kami akan mengontrol sumur YYA-1 melalui sumur baru YYA-1RW ini, sehingga nanti bisa secepatnya menutup sumur agar tidak lagi menumpahkan minyak,” ujar Ifki Sukarya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Menurut Ifki, sumur baru dibor secara miring menuju lokasi lubang sumur YYA-1 hingga mencapai titik kedalaman tanah tertentu untuk menutup sumur YYA-1. Pengeboran sumur baru itu telah dimulai sejak Kamis (1/8/2019) pukul 14.00 WIB atau dua hari lebih cepat dari jadwal semula.

Pengeboran sumur relief well YYA-1RW merupakan upaya Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java untuk menghentikan gelembung gas di sumur YYA-1 setelah selama satu minggu terakhir melakukan survei untuk menentukan titik sumur dan penempatan menara bor (rig).

“Pemilihan lokasi pengeboran sumur baru itu telah melalui kajian keamanan dari tiga aspek yakni HSSE, subsurface, dan seabed survey,” imbuh Ifki.

Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java memakai perusahaan well control kelas dunia untuk mematikan sumur YYA-1 itu yakni Boots & Coots. Perusahaan asal AS itu berpengalaman dan telah terbukti menghentikan insiden serupa sumur YYA-1, dengan skala jauh lebih besar di Teluk Meksiko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya