Menteri PANRB Luncurkan Buku Tentang Pengabdian

Menteri PANRB Syafruddin meluncurkan buku bertajuk 'Pak Syaf' yang berisi tentang pengabdian dan pemikiran dari berbagai posisi strategis yang pernah diemban.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Agu 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2019, 09:30 WIB
Syafruddin
MenPANRB, Syafruddin terus memantau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di tanah Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin meluncurkan buku bertajuk 'Pak Syaf' yang berisi tentang pengabdian dan pemikiran dari berbagai posisi strategis yang pernah diemban pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan 12 April 1961 tersebut.

Dikutip dari Antara, dijelaskan buku itu menggambarkan perjalanan pengabdian Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Syafruddin mulai dari kontribusinya di instansi kepolisian, arena olahraga, dewan masjid hingga kabinet.

Buku itu mengulas pengabdian Syafruddin di institusi kepolisian selama 31 tahun. Setelah sempat menjabat sebagai orang nomor satu di Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol), Syafruddin memperoleh kepercayaan untuk menjabat sebagai Wakapolri.

 

Syafruddin juga bertanggung jawab menangani berbagai persoalan kebangsaan. Di tengah kesibukannya di kepolisian, Syafruddin ditunjuk sebagai Ketua Kontingen atau Chief de Mission (CdM) Indonesia pada ajang Asian Games 2018 yang dihelat di Jakarta dan Palembang.

Syafruddin berhasil membawa kontingen Indonesia meraih sukses prestasi dengan berada pada posisi empat besar dalam ajang olahraga terbesar di benua Asia.

Selain itu Syafruddin juga terlibat aktif di kepengurusan Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang diketuai Wapres RI Jusuf Kalla dimana di sana dia menjalankan amanah untuk mengembangkan visi DMI yaitu memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid.

Buku itu juga memaparkan peran Syafruddin selaku Waketum DMI dalam menjaga kerukunan umat Islam dan memajukan kesejahteraan melalui masjid, hingga pada tanggal 15 Agustus 2018, Presiden Jokowi menunjuk Syafruddin menjadi Menteri PANRB.

Di Kementerian PANRB, Syafruddin mendapatkan amanat untuk menyelesaikan berbagai program dan target terkait masalah PNS dan mengawal perjalan reformasi birokrasi di negeri ini.

Buku itu menjelaskan keempat peran Syafruddin sebagai teladan di masyarakat.

Peluncuran buku sendiri dilakukan di Makassar, Kamis (29/8) malam. Sejumlah tokoh nasional hadir dalam acara tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Mimpi Menteri PANRB Cetak 1 Juta PNS Unggul

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. (Dok Kementerian PANRB)
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. (Dok Kementerian PANRB)

Menteri PANRB, Syafruddin mengatakan pemerintah menargetkan untuk menciptakan 1 juta ASN/PNS unggul dalam lima tahun ke depan. Tujuan utamanya tentu untuk meningkatkan kualitas SDM aparatur sipil negara serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Lalu mencermati perbandingan kualitas ASN dan total penduduk, setidaknya kebutuhan 1 juta ASN profesional dalam lima tahun ke depan. Jadi kita membutuhkan 1 juta," kata dia, saat Launching Program Double Degree Peningkatan Kapasitas ASN, di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Mantan Wakapolri ini mengatakan, kini total ASN yang ada di Indonesia sebanyak 4,3 juta orang. Dari jumlah tersebut, baru 10 persen yang masuk dalam kategori 'ASN unggul'.

"Kita sekarang baru punya kira-kira 400.000 dari 4,3 juta itu, yang unggul baru sekitar 10 persen," ungkapnya.

Jadi Syarat Menjadi Negara Maju

Menteri PANRB Syafruddin.
Menteri PANRB Syafruddin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dia menjelaskan berdasarkan pengalaman di sejumlah negara maju, untuk menjadikan ASN sebagai agen atau pendorong pembangunan, diperlukan 25 persen ASN unggul dari total ASN yang ada.

"Kita perlu 1 juta supaya 25 persen aparatur sipil negara itu bisa menjadi influencer atau menjadi agen untuk mempengaruhi yang lain sudah bisa dengan 25 persen," tegas dia.

"Itu pengalaman di beberapa negara yang mulai mau maju. Karena kita menyadari kita memang besar sekali luasnya kita dan penduduk kita 263 juta yang harus dilayani," tandasnya.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya