Beli Food Junction Manajemen, BreadTalk Siapkan Rp 818 Miliar

Nilai aset bersih Food Junction diperkirakan sekitar SGD 12,3 juta atau Rp 125 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2019, 20:40 WIB
Roti Enak Serba Rp 7.500 Hadir Kembali
Breadtalk kembali membuat penawaran spesial. Semua harga roti bisa didapatkan dengan harga Rp 7.500 saja.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan produsen food and beverage (F&B) BreadTalk Group Ltd berencana untuk membeli saham operator food court Singapura, Food Junction Manajemen Pte. Ltd. BreadTalk merupakan perusahaan yang tercatat di bursa Singapura yang memulai bisnisnya di tahun 2000.

Rencananya, BreadTalk akan membeli Food Junction seharga SGD 80 juta atau setara dengan Rp 818 miliar (1 SGD = Rp 10.226). Food Junction Manajemen ini masih terafiliasi dengan Lippo Group.

CEO BreadTalk George Quek sebenarnya merupakan pendiri dari  Food Junction Management. Ia bersama teman-temannya mendirikan bisnis ini pada 1993 tetapi kemudian ia meninggalkan bisnis tersebut pada 2000 karena memulai bisnis sendiri yaitu BreadTalk.

BreadTalk mengumumkan pada awal September kemarin bahwa mereka akan membeli Food Junction Singapura dan Malaysia. Rencana tersebut tinggal menunggu persetujuan dari pemegang saham.

Dikutip dari Business Insider, Senin (9/9/2019). berdasarkan laporan keuangan, nilai aset bersih Food Junction diperkirakan sekitar SGD 12,3 juta atau Rp 125 miliar.

BreadTalk menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan negosiasi angka penjualan Food Junction. Pertimbangan yang dilakukan berupa nilai strategis food court, kinerja keuangan, dan potensi pendapatan di masa depan.

Pembelian Food Junction ini diakui akan memberikan pendapatan tambahan bagi BreadTalk. Food Junction saat ini sedang menjalankan 12 food court di Singapura. Termasuk Five Spice Food Court di Bandara Jewel-Changi, dan tiga di Malaysia.

Dalam presentasi kepada investor, BreadTalk mengatakan sedang mencari untuk membeli semua 1.489 juta saham Food Junction Management (FJM) dan akan dibayar tunai. Sekitar 40 persen dari jumlah tersebut akan berasal dari sumber daya saat ini, termasuk uang tunai, sementara 60 persen akan dibayarkan melalui pinjaman.

Reporter: Chrismonica 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya