Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri acara Wisuda Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Acara wisuda diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh seluruh wisudawan-wisudawati. Secara khusus, dia menyampaikan apresiasi terhadap wisudawan-wisudawati yang masuk STAN lewat lajur afirmasi.
Apresiasi dia sampaikan lantaran mahasiswa jalur afirmasi tersebut dapat menyelesaikan pendidikan dengan nilai yang memuaskan. "Yang masuk lewat jalur afirmasi 31 orang," kata dia, di ICE BSD, Kamis (19/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ke-31 mahasiswa tersebut, kata dia, berasal dari beberapa wilayah di Indonesia timur, yakni Papua dan Papua Barat. Selain itu ada yang berasal dari Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
"Hasil belajar baik, dengan rata-rata hasil prestasi kumulatif 3,37," ujar dia.
Mantan Direktur Bank Dunia ini menegaskan bahwa sebagai punggawa keuangan negara, lulusan PKN STAN tidak boleh berpuas diri dengan nilai yang bagus. Upaya mengembangkan kemampuan baik dari segi pengetahuan maupun kreativitas harus terus dilakukan.
"Nilai yang diperoleh menjadi Modal awal untuk belajar lebih baik, lebih ambisius, lebih dalam," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sri Mulyani Lantik 129 Pejabat Eselon III Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam orientasi Anggota DPD Terpilih Periode 2019-2024. Salah satu poin terkait pungutan pajakan maupun retribusi di daerah yang dihadapi baik oleh pelaku usaha maupun masyarakat.
"Kita mendengar bahwa banyak pengusaha menghadapi kendala dalam bentuk permasalahan perpajakan daerah. Jenis pajak daerah ada 16 jenis dan retribusi daerah ada 32 jenis," kata dia, di JW Marriott, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Sri Mulyani mengaku punya pengalaman tersendiri terkait berbagai pungutan pajak dan retribusi daerah tersebut. Masyarakat kata dia, masih belum terinformasi bahwa tidak semua peraturan terkait pajak dibuat oleh Menteri Keuangan.
BACA JUGA
"Persoalannya masyarakat itu kalau memikirkan pajak dan pungutan, selalu dia pikir semuanya Menteri Keuangan," jelas dia.
Imbasnya, Sri Mulyani kerap mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait pajak dan retribusi daerah. Keluhan-keluhan itu dia terima salah satunya via media sosialnya.
"Jadi di media sosial saya, mereka sering mengeluh, ada PBB naik, pajak kendaraan bermotor naik," ungkapnya.
"Dia mengeluh-mengeluh itu Menteri Keuangan zalim amat. Padahal itu semua pajak daerah dan retribusi daerah," tandasnya.
Advertisement