Subsidi Solar Terancam Jebol, Pertamina Pasrah

Pertamina memasrahkan ke pemerintah terkait kemungkinan jebolnya kuota subsidi solar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Okt 2019, 12:40 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2019, 12:40 WIB
Harga Pertamax Naik
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kendaraan konsumen di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Senin (2/7). PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga Pertamax Cs akibat terus meningkatnya harga minyak dunia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyerahkan ke pemerintah jika alokasi kuota solar subsidi pada 2019 sebesar 14,5 juta Kilo Liter (KL) telah habis sebelum ‎akhir tahun.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan jika kuota solar subidi telah habis sebelum akhir tahun, maka Pertamina akan melaporkan ke pemerintah.

"Ya kita sampaikan ke pemerintah, kuotanya lebih," kata Nicke, Rabu (2/10/2019).

Menurut Nicke, Pertamina akan meminta petunjuk pemerintah mengenai upaya penyaluran solar subsidi setelah kuotanya habis. Dia pun menegaskan, saat ini Pertamina tidak melakukan pembatasan penyaluran solar subsidi.

"Ya treatmentnya dari pemerintah. Tapi intinya dari Pertamina nggak ada pembatasan‎," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Realisasi Penyaluran Solar Subsidi

20150930-Pom Bensin-BBM-SPBU-Jakarta
Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Rabu (30/9/2015). Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, awal Oktober tidak ada penurunan atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baik itu bensin premium maupun solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk diketahui, ‎kuota solar bersubsidi tahun ini secara nasional sebanyak 14,5 juta kiloliter (KL) atau lebih kecil dibandingkan dengan 2018 sebanyak 15,62 juta KL dengan realisasi sebanyak 15,58 juta KL.

Sementara itu, realisasi penyaluran solar bersubsidi sampai 25 September 2019 sebanyak 11,67 juta KL atau 80,46 persen dari kuota. Normalnya, realisasi per 25 September 2019 seharusnya sekitar 73,42 persen dari kuota.

Sementara Pemerintah masih berfikir optimis kuota solar subsidi cukup sampai akhir tahun, meski Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan habis pada November 2019.

Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun ini volume Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut ditetapkan sebesar 14,5 juta KL.

 

Optimisme Kementerian ESDM

Arcandra Tahar
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, ‎penyaluran solar subsidi akan terus dilakukan. Dia berfikir optimis kuota solar cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun.

"(Belum) Nah. Kita jalankan dulu. Berpikir optimis lah," kata Arcandra, dikesempatan terpisah.

‎Menurut Arcandra, saat ini kuota solar bersubsidi masih bisa disalurkan, sehingga tidak ada kekhawatiran ‎untuk penyaluran ke masyarakat. Untuk itu akan melihat terlebih dahulu kondisi kedapan dalam menyiapkan solusi mengenai kuota solar subsidi‎.

"Kita lihat. Karena belum habis. Kita lihat kedepan. Belum habis, kok kahwatair sekali," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya