Ekspor Hasil Pertanian Asal Banten Terus Meningkat

Komoditas ekspor unggulan Banten antara lain akar pasak bumi, daun sirsak kering, kelor, gandung pellet, herbarium, gandum hingga tepung terigu.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Okt 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 10:30 WIB
Ilustrasi tanaman gandum (AFP/Danil Semyonov)
Ilustrasi tanaman gandum (AFP/Danil Semyonov)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) berdasarkan data automasi IQFAST di wilayah kerja Karantina Pertanian Cilegon, mencatat adanya tren peningkatan ekspor komoditas pertanian asal Banten.

Kepala Barantan Ali Jamil mengatakan, peningkatan ekspor itu bisa dicapai berkat program Ayo Galakkan Ekspor, Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang) yang digagas pihaknya sejak awal tahun.

Menurutnya, program tersebut turut memberikan bimbingan teknis bagi pelaku usaha di bidang agribisnis, khususnya kaum muda atau yang baru mulai memasuki pasar ekspor.

"Program Agro Gemilang yang telah dicanangkan pak Mentan (Amran Sulaiman) di awal tahun ini mulai memetik hasil, salah satunya di Banten," ungkap dia melalui sebuah pernyataan tertulis, Jumat (11/10/2019).

Adapun tren peningkatan ekspor produk pertanian asal Banten ini terlihat dari beberapa indikator. Seperti adanya penambahan jenis komoditas ekspor, dari 15 jenis pada September 2018 menjadi 23 jenis pada periode yang sama 2019.

Penambahan jenis komoditas pertanian masing-masing antara lain akar pasak bumi, daun sirsak kering, kelor, gandung pellet, herbarium, gandum olahan, rumput laut, dan tepung terigu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Indikator Lain

Menengok Budidaya Rumput Laut di Pulau Panggang
Warga tengah memilah rumput laut di Kawasan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (18/9/2019). Hasil laut tersebut dijual dengan harga Rp7000 per kilogram untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang rata-rata mata pencahariannya adalah Nelayan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Indikator lainnya yakni jumlah eksportir yang bertambah menjadi 16 eksportir dan negara tujuan ekspor menjadi 31 negara. Adapun negara tambahan yang masuk ke dalam list tujuan ekspor antara lain Jepang, Afrika Selatan, Tonga, Irak, East Timor, dan Timor Leste.

Lebih lanjut, Ali Jamil menyatakan sangat mengapresiasi ekspor produk pertanian dalam bentuk jadi atau minimal setengah jadi. Selain margin keuntungannya bisa lebih besar, hal tersebut disebutnya juga dapat menyerap tenaga kerja.

"Bersama dengan seluruh stakeholder, kita optimalkan program Agro Gemilang agar bisa mendongkrak kinerja ekspor pertanian. Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama menjaga status kesehatan hewan dan tumbuhan agar produk pertanian kita aman dikonsumsi, lestari dan laris di pasar global," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya