Kabinet Jokowi Terbentuk, Bos Lippo Ajak Optimis Tatap Ekonomi RI

Pengusaha yakin tim ekonomi kabinet baru dapat melakukan terobosan untuk mendorong peningkatan iklim usaha.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 24 Okt 2019, 13:33 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 13:33 WIB
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.
Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menjelaskan bahwa perusahaan akan membangun 100 ribu rumah dengan nilai investasi Rp 100 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha ikut menyambut positif pengumuman Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Pengusaha yakin tim ekonomi kabinet baru dapat melakukan terobosan untuk mendorong peningkatan iklim usaha.

“Tim ekonomi di kabinet baru tampaknya solid. Saya percaya para menteri terpilih mampu lakukan terobosan positif bagi dunia usaha,” kata CEO Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady, Kamis (24/10/2019).

Dia menambahkan kinerja ekonomi di periode pertama Presiden Joko Widodo patut diapresiasi. Upaya pemerataan pembangunan melalui pembangunan infrastruktur sudah tercapai dan akan berimplikasi pada terbukanya peluang ekonomi di berbagai wilayah. Serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di pelosok nusantara. 

 “Kami yakin momentum yang sudah tercipta di periode pertama akan lanjut dan terus berkembang. Hal ini akan memberikan kepastian kebijakan bagi kalangan bisnis. Selanjutnya, diharapkan para menteri baru dapat mulai membangun rencana penguatan daya saing Indonesia, termasuk melalui pembangunan SDM, di jangka menengah dan panjang,” ujar John.

Komunikasi juga menjadi penting agar setiap dunia usaha dapat mendukung visi dan kebijakan yang dirumuskan oleh pemerintah.

Selain itu, kegiatan dialog secara rutin untuk membicarakan perkembangan ekonomi terkini perlu dilakukan guna memperkuat koordinasi pemerintah dan dunia usaha. 

John mengajak semua pihak untuk semakin optimis menatap masa depan perekonomian Indonesia.

Menurut John, pihak swasta harus mendukung dan mengambil peran untuk bersama-sama menggerakkan roda ekonomi dengan terus mengoptimalkan semua potensi sumber daya ekonomi yang ada di dalam negeri. 

“Kami optimis dan siap mengambil bagian agar ekonomi nasional bisa tetap terjaga dan bahkan terus tumbuh. Kalangan usaha siap membantu kabinet baru dalam mewujudkan hal ini,” ucap John.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Tak Permasalahkan Umur, Pengusaha Hanya Minta Ini ke Menteri Muda

Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Kabinet Indonesia Maju resmi telah dilantik pada hari ini. Banyak nama-nama baru di dalam daftar menteri tersebut, bahkan beberapa diantaranya masih terbilang usia muda.

Wakil ketua Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani menilai hal tersebut sudah sesuai dengan janji Presiden Jokowi. Dia pernah menyatakan akan membawa generasi milenial dalam struktur pemerintahannya.

Dia pun meminta para menteri tersebut dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. "Presiden sudah menyatakan akan membawa anak-anak muda. Kita lihat Menteri Perindustrian muda, Kepala BKPM muda. Ini sesuai dengan apa yang beliau janjikan, ada Menteri Pariwisata juga masih muda," kata dia, di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Seperti diketahui, Menteri Perindustrian saat ini adalah Agus Gumiwang. Kemudian Kepala BKPM adalah Bahlil Lahadalia dan Menteri Pariwisata Wishnutama.

Dia menegaskan, para pengusaha tidak mempermasalahkan usia muda para menteri. Sebab yang paling utama adalah kapasitas sebagai seorang menteri.

"Dia (anak muda) boleh jadi menteri dan punya leadership kemampuan memimpin. Tapi cocok gak kapasitasnya? Karena gak mudah (memimpin) kementerian bukan seperti perusahaan," ujarnya.

Selain itu, kapasitas para menteri sangat penting sebab saat ini tidak dibutuhkan sosok yang masih perlu adaptasi.

Semua harus langsung beraksi mengingat kondisi ekonomi saat ini terutama di global penuh dengan ketidakpastian.

"Presiden kalau mau cepat lari carilah yang bisa langsung kerja, jangan yang harus adaptasi 6 bulan, terlalu lama. Saat ini dalam kondisi ekonomi Indonesia maupun global penuh ketidakpastian, kita gak punya waktu untuk terus berjalan. Sekali lagi, kita perlu melihat kemampuan mereka ini bagaimana," tegasnya.

Dia menyatakan, para pengusaha saat ini akan positif thinking terhadap semua sosok menteri yang dipilih khususnya di bidang ekonomi, Namun mereka harus mampu menunjukan kemampuannya sebab yang menilai bukan hanya Presiden melainkan rakyat seluruh Indonesia.

"Kami dari pengusaha gak mau langsung negatif (thinking) menteri gak punya kemampuan. Kami beri waktu tunjukkan kemampuan, Semua ini akan mengevaluasi, bukan hanya Presiden, kita semua disini akan mengevaluasi bagaimana kerjaan mereka," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya