Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen untuk mengembangkan organisasi yang didukung oleh talenta yang mendorong pertumbuhan pribadi sekaligus membekali sumber daya manusia dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk unggul dalam setiap peran.
"Iinisiatif pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan menjadi faktor penting dalam menciptakan tenaga kerja yang berkinerja tinggi dan produktif," jelas Group CEO Lippo John Riady, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).
Baca Juga
Ia melanjutkan, Lippo Karawaci menerapkan pendekatan komprehensif dalam pelatihan staf dengan menyediakan berbagai kursus yang mencakup keterampilan teknis dan soft skills yang diperlukan untuk setiap posisi.
Advertisement
"Selain itu, LPKR juga menyelenggarakan sesi penyegaran tentang kebijakan dan prosedur internal untuk mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik," jelas dia.
Sepanjang tahun, Lippo Karawaci menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kemampuan fungsional dan teknis staf. Pelatihan ini dilakukan baik secara internal maupun dengan menggandeng penyedia pelatihan pihak ketiga untuk memberikan wawasan lebih luas kepada karyawan mengenai praktik-praktik di industri.
Pemanfaatan platform digital juga memungkinkan perusahaan untuk menawarkan modul pelatihan yang lebih disesuaikan guna peningkatan kemampuan spesifik masing-masing karyawan.
702.071 Jam Pelatihan
Di sektor real estat, pelatihan focus kesehatan dan keselamatan kerja serta kepatuhan terhadap standar untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi, dengan pengembangan soft skills yang difasilitasi melalui platform digital.
Di sektor kesehatan, program pelatihan meliputi perawatan pasien hingga keahlian klinis, dengan materi pelatihan yang terus diperbarui untuk mengikuti perkembangan dalam industri perawatan Kesehatan.
Sementara itu, di sektor gaya hidup, pelatihan berfokus pada peningkatan layanan pelanggan, manajemen gedung, dan operasional untuk mendukung kepuasan pelanggan yang lebih baik.
Pada 2023, misalnya, seluruh karyawan mengikuti 702.071 jam pelatihan, atau rata-rata 41 jam per karyawan di seluruh segmen bisnis, dengan total biaya pelatihan mencapai Rp 6,93 miliar.
Karyawan di sektor kesehatan tercatat mengikuti rata-rata 47 jam pelatihan, lebih tinggi dibandingkan dengan sektor real estat dan gaya hidup, mengingat pentingnya pelatihan mendalam dalam prosedur medis serta keunggulan layanan dan protocol keselamatan kerja.
Advertisement
Pelatihan ESG
Selain itu, pada 2023, karyawan juga mengikuti 1.156 jam pelatihan mengenai ESG (Environmental, Social, and Governance) serta keterlibatan eksternal.
Perusahaan telah menyelenggarakan lebih dari 900 jam pelatihan terkait ESG secara internal. LPKR berkomitmen untuk meningkatkan jumlah jam pelatihan ESG tahunan menjadi 1.600 jam pada tahun 2030.
