Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Jumat (25/10/2019), Presiden Jokowi memanggil nama-nama calon wakil menteri ke Istana Kepresidenan. Salah satunya Mahendra Siregar yang akan menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
Usai bertemu dengan presiden, Mahendra mengaku berbincang sejumlah hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional.
Misalnya, bagaimana melihat kondisi ekonomi global yang tidak stabil karena perang dagang dengan menjadikannya peluang, bukan tantangan.
Advertisement
Nama Mahendra sendiri sebenarnya sudah malang melintang di dunia politik dan pemerintahan.
Mahendra Siregar lahir di Jakarta, 17 Oktober 1962. Dirinya bersekolah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan setelah lulus, Mahendra berkarier di Departemen Luar Negeri.
Selama bertugas di Deplu, dia menjabat sebagai Economic Third Secretary Kedutaan Besar Indonesia di London dan duta informasi Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C selama 3 tahun.
Pada 2001, Mahendra menjadi Asisten Khusus Menteri Koordinator Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti.
Dia kemudian melanjutkan pendidikan S2 Ekonomi di Universitas Monash, Australia. Mahendra kemudian dipercaya menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional dari tahun 2005 sampai 2009.
Pernah Jadi Wamendag dan Wamenkeu
Pada 2009, Mahendra ditunjuk oleh Presiden SBY sebagai wakil Menteri Perdagangan, mendampingi Mari Elka Pangestu.
Dua tahun kemudian, dia dipercaya kembali untuk menjabat posisi Wakil Menteri Keuangan pada tahun 2011.
Pada 2013, dirinya dipilih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) hingga 2014.
Tidak hanya di bidang pemerintahan, Mahendra juga pernah menjadi Direktur Utama Indonesia Eximbank.
Dia juga pernah menjabat jadi komisaris di beberapa perusahaan, seperti PT Dirgantara Indonesia dari tahun 2003 hingga 2008 dan PT Aneka Tambang dari tahun 2008 hingga 2009.
Sekarang, Mahendra ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-19 dari 2018 hingga sekarang.
Advertisement