Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia mengalami sedikit kenaikan dan berusaha untuk melanjutkan rebound dari level psikologis USD 3.000 pada akhir pekan lalu. Pada perdagangan Selasa (25/3/2025) ini, harga emas berada di kisaran USD 3.011, didorong oleh pelemahan dolar AS setelah mengalami pemulihan selama tiga hari dari level terendah multi-bulan.
Sentimen pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) menjadi faktor utama yang menopang pergerakan harga emas saat ini.
Baca Juga
Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini, tren bearish pada emas masih cukup kuat. Proyeksi pergerakan harga emas hari ini menunjukkan potensi penurunan hingga level USD 3.000.
Advertisement
"Namun, jika harga gagal menembus level tersebut dan justru mengalami rebound, maka kenaikan emas berpeluang mencapai target terdekat di USD 3.030," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).
Di sisi lain, sentimen risiko global juga memberikan pengaruh terhadap pergerakan emas. Laporan terbaru menyebutkan bahwa kebijakan tarif timbal balik yang direncanakan Presiden AS Donald Trump akan lebih sempit dan kurang ketat dari perkiraan sebelumnya.
Hal ini memberikan sedikit dorongan terhadap selera risiko investor, yang pada akhirnya dapat membatasi potensi kenaikan harga emas sebagai aset safe-haven.
Imbal Hasil Obligasi
Selain itu, kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS juga berpotensi menahan laju penguatan emas. Investor saat ini tengah menantikan rilis data PMI pendahuluan AS serta pidato dari anggota FOMC yang berpengaruh untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai prospek kebijakan moneter The Fed dalam waktu dekat.
Pasar masih memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada akhir tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin.
Namun, pernyataan terbaru dari Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan bahwa tarif kemungkinan akan menghambat pertumbuhan ekonomi menjadi perhatian utama para pelaku pasar.
Advertisement
Geopolitik AS dan Rusia
Sementara itu, perkembangan geopolitik antara AS, Rusia, dan Ukraina juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas. Delegasi dari AS telah melakukan perundingan dengan pejabat Ukraina terkait negosiasi perdamaian, dan akan bertemu dengan pejabat Rusia pada hari Senin.
Kesepakatan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina selama 30 hari juga menjadi perhatian pasar.
Pergerakan emas hari ini sangat dipengaruhi oleh dinamika pasar global, kebijakan The Fed, serta perkembangan geopolitik yang sedang berlangsung. Jika XAU/USD tetap bertahan di atas USD 3.000, peluang untuk menguat hingga USD 3.030 masih terbuka.
Namun, tekanan jual yang meningkat bisa membawa harga emas turun lebih dalam.
