Jubir Presiden: Calon Pimpinan BUMN Diserahkan ke Menteri

Jubir Presiden Fadjroel menegaskan, Presiden sebagai bagian dari tim penilai akhir (TPA) menerima masukan dari sejumlah pihak.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2019, 15:47 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 15:47 WIB
Fadjroel Rahman
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan pemilihan para calon pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada Menteri BUMN Erick Thohir.

Ini diungkapkan juru bicara Presiden Fadjroel Rachman yang mengatakan, nama-nama calon pimpinan sejumlah perusahaan BUMN merupakan tanggung jawab Menteri BUMN Erick Thohir.

"Terkait mengenai nama orang atau tugas, mengenai fungsi dan sebagainya semuanya diserahkan kepada Pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN," ujar dia, seperti mengutip Antara, Senin (18/11/2019).

Sebelumnya, beredar isu bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan masuk dalam jajaran pimpinan BUMN. Terkait ini, Fadjroel kembali menegaskan bahwa Presiden sebagai bagian dari tim penilai akhir (TPA) menerima masukan dari sejumlah pihak.

Para menteri terkait dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) memberikan masukan atas calon-calon yang akan pimpin perusahaan BUMN kepada TPA.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sudah ada tim ahli yang meneliti mengenai nama Ahok yang akan memimpin BUMN strategis.

Kementerian BUMN akan menetapkan posisi Basuki secepatnya, atau paling lambat awal Desember 2019.

 

 

Candra Hamzah, Eks Wakil Ketua KPK Akan Jadi Direksi Bank BUMN

20151027-Chandra M Hamzah -Jakarta
Mantan Komisioner KPK, Chandra M Hamzah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Chandra Hamzah hari ini mendatangi Gedung Kementerian BUMN untuk bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Layaknya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Chandra Hamzah juga ditawari menjadi direksi di salah satu BUMN.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Chandra Hamzah direncanakan mengisi salah satu posisi direksi BUMN di sektor keuangan, lebih tepatnya bank BUMN.

"Beliau akan ditempatkan di perusahaan BUMN, dipastikan seperti itu. Posisinya apakah di direktur atau komisaris, tunggu tanggal mainnya. Sektornya keuangan," kata Arya di Kementerian BUMN, Senin (18/11/2019).

Secara terang-terangan, Arya mengaku Erick Thohir tidak akan berhenti di sini. Dirinya bakal mengundang banyak orang ataupun tokoh masyarakat untuk ditawari menjadi pimpinan BUMN.

Mengingat misi BUMN adalah membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, nantinya sosok pemimpin BUMN ini dipastikan akan memiliki integritas yang tinggi.

"Chandra Hamzah ini bisa mendorong perusahaan untuk mendukung visi misi Pak Jokowi. Jokowi punya visi misi tertentu di bidang itu dan beliau akan menempati itu dan mempercepatnya," kata Arya.

"Kita harapkan nanti perusahaan ini di publik akan semakin baik imagenya. Akan banyak investor yg ikutan masuk," tambah dia.

Chandra Hamzah: Erick Thohir Tak Ingin Lagi Dengar Ada Pejabat BUMN Terjerat Korupsi

Komisaris PLN Chandra Hamzah Datangi KPK
Komisaris Utama PT PLN, Chandra M Hamzah, usai melakukan pertemuan dengan Pimpinan KPK, Jakarta, Rabu (24/12/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Mantan wakil ketua KPK Chandra Hamzah mengungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap jangan sampai ada lagi BUMN yang terjerat korupsi.

"Jangan sampai ada pejabat BUMN tersangkut kasus korupsi lagi, jadi Pak Menteri menyampaikan salah satu yang penting adalah integritas. Jangan sampai BUMN dijadikan bahan bancakan atau terjerat kasus korupsi lagi," ujar Chandra dikutip dari Antara, Senin (18/11/2019). 

Dia juga mengatakan bahwa terdapat kendala-kendala hukum yang menghambat BUMN untuk bergerak lebih maju.

"Banyak, masalah regulasi apa yang menghambat BUMN, regulasi apa yang diperlukan agar BUMN melangkah lebih cepat," katanya.

Terkait adakah BUMN tertentu yang disoroti oleh Menteri Erick Thohir, Chandra menjawab bahwa Menteri BUMN menyoroti dan mengevaluasi semua BUMN.

"Sama, seluruh BUMN mesti diperbaiki, evaluasi seluruh BUMN yang ada," ujar mantan Wakil Ketua KPK tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya