Tersangkut Banyak Masalah, Bagaimana Bisnis Garuda Indonesia ke Depan?

Kementerian BUMN akan melakukan pengkajian terkait masalah yang kini menimpa Garuda Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2019, 18:00 WIB
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia (Foto: AFP / Adek BERRY)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bagian Protokol dan Humas Kementerian BUMN Ferry Andrianto mengatakan, pihaknya akan melakukan pengkajian terkait masalah yang kini menimpa Garuda Indonesia.

Hal itu ia sampaiakan usai menghadiri acara diskusi bertajuk Garuda dan Momentum Pembenahan BUMN di Kedai Sirih Merah, Jakarta Pusat.

"Ya tentunya kan kita akan mengkaji sesuai dengan kaidah bisnis yang dijunjung oleh Kementerian BUMN. Tentunya kita lihat juga dengan kaidah hukum, aparat hukum yang harus kita hargai, harus kita juga ada asas praduga enggak bersalah. Tapi secara prinsip, secara sistem managemen di teman-teman jalan juga, proses ini sudah jalan," kata Ferry, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12).

"Penetapan RUPS luar biasa yang harus dilakukan untuk mengukuhkan manajemen baru nanti. Tentunya harus jadi PR ke depan selanjutnya. Sebab, bisnis Garuda yang relatif ini masih punya harapan bagus harus dijaga," sambungnya.

Ia pun ingin, kekisruhan atau pun masalah yang sedang dihadapi sekarang ini harus segera berakhir dan diselesaikan. Ia juga ingin semua pihak terkait agar bisa menahan diri dan tak perlu memperpanjang masalah tersebut.

"Sesama insan Garuda, BUMN tentunya harus memiliki value yang sama bahwa Garuda Indonesia harus dijaga, harus diselamatkan. Semua pihak harus bekerja dengan baik, semua pihak yang terkait di Kementerian BUMN, di Garuda juga," ujarnya.

"Serikat pekerja juga, semuanya harus menjaga atau melakukan tugasnya masing-masing dengan baik. Jadi mari kita ikuti proses yang sedang dilakukan oleh pak menteri untuk melakukan PR-PR atau yang udah jadi perhatian publik kita akan selesaikan secepatnya," tambahnya.

Apa yang menimpa Garuda, ia berharap agar masalahnya dapat terselesaikan dengan cepat. Targetnya, memasuki awal tahun 2020 mendatang harus sudah terselesaikan masalah tersebut.

"(Target) ya secepatnya. Sebab ini bisa jadi bulan depan, ini kan kita sudah masuk mendekati di tahun baru. Ya harapannya di tahun baru nanti bisa kita selesaikan. Kan ini baru sudah ada keputusan dewan komisaris yang udah ditindaklanjuti dengan RUPS ya. Harapan kami bisa secepatnya. Ini untuk Garuda Indonesia ya," tandasnya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Garuda Indonesia Berencana Hapus Rute Penerbangan ke Eropa

Seragam Pramugari Garuda Indonesia
Seragam Pramugari Garuda Indonesia rancangan Anne Avantie (Dok. Anne Avantie)

PT Garuda Indonesia (Persero) berencana menghapus rute penerbangan menuju Eropa. Langkah ini diinisiasi untuk memperkuat struktur bisnis perseroan.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Polri Ilham Kurniansyah mengaku mendapat arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperbaiki tubuh perusahaan. Menjawab permintaan tersebut, Garuda akan fokus ke dalam rute penerbangan domestik.

"Dalam diskusi pak Menteri sempat tanya, kira-kira apa ruang yang perlu diperbaiki di Garuda. Saya sampaikan dari segi bisnis pertama adalah kita merestrukturisasi fokus bisnis kita, kita akan memperkuat domestik kita tentu sebagai backbond kita," ujar dia di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Selanjutnya, Garuda Indonesia juga akan fokus terhadap penerbangan dengan rute Timur Tengah, Asia, South West Pacific, hingga ke negara-negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan.

Pikri menggarisbawahi rute penerbangan yang dianggap kurang berdampak secara bisnis. "Jadi kita akan meninjau Eropa kita, karena memang itu banyak player-nya. Saya kira itu tidak terlalu urgent terbang ke Eropa," ujarnya.

Ide tersebut kini tengah dievaluasi oleh pihak internal Garuda. Pikri menekankan, seluruh rencana yang digalang harus membuat perusahaan menjadi lebih sehat.

"Itu kan masa datang akan kita bahas khusus. Bisnis model, tadi akan kita evaluasi. Kita akan terbang dengan kompetensi kita, yang terkuat dimana," terang dia.

Sebagai tahap awal, Garuda Indonesia telah menangguhkan rute penerbangan menuju London, Inggris sejak kemarin. "London sudah kita suspend kemarin. (Alasannya?) Kita melihat profitabilitas dan sebagainya," tutup Pikri.

Ada Kasus, Karyawan Garuda Indonesia Jamin Layanan Nataru Aman

Pesawat Garuda Indonesia
(Liputan6.com/Fahrizal Lubis)

Sekretariat Bersama (SEKBER) yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan lkatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengeluarkan pernyataan sikap.

Ini terkait beberapa isu yang saat ini tengah terjadi di tubuh maskapai. Pernyataan tersebut dibacakan oleh salah satu pengurus APG, Capt Edward Hutabarat.

“Menyikapi pemberitaan yang saat ini beredar terkait dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan dalam rangka menyambut Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020, kami dengan ini menyatakan hal-hal sebagai betikut,” kata Edward, di Resto Pulau Dua, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Edward melanjutkan, sekber menyampaikan dan mengajak seluruh karyawan agar bersatu dan menghilangkan semua perbedaan, silang pendapat, dan menghentikan semua perdebatan yang tidak perlu.

“Serta menyerahkan semua proses kepada aparat penegak hukum dan pemerintah selaku pemegang saham,” ujarnya.

Poin selanjutnya, Edward menyebutkan bahwa sekber mendukung penuh Manajemen Garuda Indonesia yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah untuk tetap terus menjalankan operasional dan layanan Garuda Indonesia sebaik-baiknya dan mempersiapkan RUPS tangal 22 Januari 2020.

“Sekber bersama-sama seluruh Karyawan Garuda Indonesia tetap berkomitmen akan memberikan layanan terbaik dan menjaga operasional dengan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan,” ujarnya.

Dia menambahkan, sekber juga berterima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan dan selalu setia menggunakan layanan Garuda Indonesia.

“Sekber mengharapkan doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk kebaikan Garuda Indonesia kedepan,” tutupnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya