Antisipasi Virus Corona, Kemenhub Siapkan 7 Langkah Penanganan Angkutan Kargo

Kemenhub melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona melalui aktivitas penerbangan angkutan penumpang, termasuk juga penanganan terhadap angkutan kargo.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Feb 2020, 17:49 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 17:49 WIB
Kesibukan Relawan Siapkan Persediaan Medis di Wuhan
Anggota staf dan sukarelawan mengenakan masker menyiapkan pasokan medis di convention hall yang telah diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Provinsi Hubei, China (4/2/2020). Sebuah pusat pameran diubah menjadi rumah sakit darurat untuk menampung pasien terinfeksi virus corona. (AFP/STR)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto, terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona melalui aktivitas penerbangan angkutan penumpang, termasuk juga penanganan terhadap angkutan kargo.

Ia pun menegaskan bahwa sebagai Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengambil langkah-langkah sesuai Surat Edaran Nomor : SE 01 Tahun 2020 tentang Penanganan Pesawat Udara Khusus Kargo Dari Republik Rakyat Tiongkok (RTT), yang merupakan langkah antisipatif dalam pencegahan virus korona masuk ke Indonesia.

"Setelah kami melakukan penghentian sementara penerbangan internasional dari dan ke Republik Rakyat Tingkok (RRT), kecuali Hongkong dan Macau, kami juga melakukan penanganan terhadap pesawat khusus kargo dari China. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia," jelas Novie.

Dilihat dengan meluasnya penyebaran virus Corona di beberapa negara, yang awalnya dari Republik Rakyat Tiongkok, pihaknya memandang perlu untuk menyikapi dan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap pesawat yang mengangkut kargo, yakni:

1. Bandar Udara yang melayani kargo dari RTT wajib menentukan isolated parking area.

2. Terhadap pesawat kargo yang datang dari RRT akan dilakukan prosedur khusus, dengan melibatkan Air Traffic Control (ATC), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan personel ground handling, dalam hal ini personel yang menangani kargo tersebut wajib menggunakan pakaian anti virus, sarung tangan,dan masker sesuai petunjuk dr KKP dan instansi yg berwenang.

3. Badan Usaha Angkutan Udara  dan Perusahaan  Angkutan Udara, wajib memberikan manifest kru dan kargo yang diangkut kepada kepala bandar udara, dan data tersebut akan diberikan kepada KKP, instansi yang berwenang dan juga ground handling.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Langkah Selanjutnya

Mendarat di Batam, WNI dari Wuhan Langsung Disemprot Disinfektan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China saat tiba di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Para WNI langsung ke luar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. (Photo by Handout/Indonesian Embassy/AFP)

4. ATC yang bertugas harus memberitahukan kedatangan pesawat udara dimaksud kepada Kepala Bandar Udara.

5. Kepala Bandar Udara memastikan Kantor Kesehatan Pelabuhan dan instansi, berwenang untuk melakukan pembersihan (disinfeksi) terhadap pesawat udara, kru pesawat dan barang bawaannya, serta kargo sesuai SOP yang berlaku;

6. Kru Pesawat Udara tidak boleh turun dari pesawat udara selama pesawat udara on the ground.

"Ditjen Hubud akan terus melakukan pengawasan, untuk mencegahan masuknya virus korona ke Indonesia melalu aktivitas penerbangan,  bekerja sama dengan seluruh stakeholder penerbangan terkait,” ujarnya.

Diharapkan dengan adanya kerjasama yang baik antara regulator seluruh stakeholder penerbangan, pihaknya berusaha maksimal mencegah masuknya virus korana melalui penerbangan, dengan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jasa transpirtasi udara.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya