Mendag: Masyarakat Tak Perlu Panic Buying, Stok Aman

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjamin pemerintah akan selalu memantau ketersediaan barang.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Mar 2020, 13:40 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 13:40 WIB
Warga Borong Sembako di Supermarket
Pengunjung memborong telur di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (2/3/2020). Warga berbondong-bondong membeli bahan-bahan pokok hingga masker dan hand sanitizer setelah kabar dua warga Depok positif terinfeksi virus corona. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto meminta masyarakat tidak melakukan panic buying atau panik, sehingga berbelanja berlebihan. Fenomena itu sendiri muncul menyusul adanya wabah virus Corona (Covid-19) yang masuk ke Indonesia.

"Ya jadi begini, masyarakat kalau belanja tidak perlu panik. Belanjalah sesuai kebutuhan," kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Pemerintah memastikan tidak ada kelangkaan barang pokok usai dua WNI dinyatakan positif virus Corona. Agus juga menjamin pemerintah akan selalu memantau ketersediaan barang.

"Pemerintah juga akan memastikan kebutuhan barang tercukupi. Jadi tidak perlu panik. Belanja silakan, tapi sesuai kebutuhan saja," ujar dia.

Menurut dia, hingga kini belum ada pembatasan impor dari luar negeri. Agus sudah berkomunikasi dengan para pelaku usaha agar tak panikterkait kondisi saat ini.

"Barang tetap masuk, bahkan akan kami perlonggar terutama bahan baku industri. Sesuai arahan Presiden, kecuali yang hewan hidup kemarin ya," jelas Agus.

 

Polisi Jaga Supermarket

Warga Borong Sembako di Supermarket
Antrean pengunjung untuk membayar belanjaan mereka di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (2/3/2020). Warga berbondong-bondong membeli bahan-bahan pokok hingga masker dan hand sanitizer setelah dua warga Depok positif terinfeksi virus corona. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah akan menurunkan anggota kepolisian untuk menjaga supermarket. Hal ini sebagai bentuk mengantisipasi adanya kepanikan setelah diumumkannya dua orang warga Depok positif virus corona.

"Di situlah kita akan ambil langkah-langkah itu. Nanti Kapolri supaya menurunkan anggotanya untuk ikut membatasi masyarakat melakukan hal yang berlebihan seperti itu," ujar Moeldoko di Kantornya, Jakarata Pusat, pada Senin 2 Maret 2020.

Reporter: Lizsa Egeham

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya