Tutup 2 Pekan, Ancol Tetap Bayar Penuh Gaji Karyawan

Manajemen akan terus membayar gaji para pegawai meski tempat wisata ditutup.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Mar 2020, 21:38 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 21:38 WIB
Pantai Ancol
Kemeriahan Pantai Ancol saat libur Lebaran (Dok. Ancol Taman Impian)

Liputan6.com, Jakarta Taman Impian Jaya Ancol akan tutup sementara selama dua pekan mulai Sabtu, 14 Maret 2020 sampai 27 Maret 2020. Penutupan ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Kendati begitu, Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali menyatakan, manajemen akan terus membayar gaji para pegawai meski tempat wisata ditutup.

Selama masa itu, ia menyebutkan, Manajemen Ancol akan melakukan kegiatan overhaul seluruh wahana dan fasililitas rekreasi dengan disinfektan dan pelengkap sanitasi lainnya.

"Kami berharap dengan kebijakan penutupan sementara waktu kawasan rekreasi Ancol, dapat meminimalisir penyebaran penyakit akibat virus covid-19," ujar Sahir dalam pesan tertulis, Sabtu (14/3/2020).

Sahir mengatakan, sebenarnya sampai saat ini belum ditemukan kasus virus corona yang dilaporkan oleh pengunjung dan pihak internal di Taman Impian Jaya Ancol. Namun, ia mendukung himbauan dari Pemprov DKI yang terus melakukan pemantauan penyebaran virus Covid-19.

"Sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Diseae, maka kami harus melakukan penutupan sementara untuk unit rekreasi Taman Impian Jaya Ancol sejak Sabtu (hari ini)," ungkapnya.

Namun, ia menambahkan, tiga unit hotel yang berada di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol yakni Putri Duyung Resort, Hotel Mercure dan Hotel Discovery masih akan tetap beroperasi sampai pengumuman selanjutnya.

"Area belanja dan makan di Taman Impian Jaya Ancol juga akan tetap dibuka," pungkas Sahir.

Cegah Corona, Pemprov DKI Tutup Ancol, Monas hingga Ragunan 2 Pekan ke Depan

Pesta Kembang Api Musikal Meriahkan Malam Pergantian Tahun di Ancol
Pesta kembang api saat malam Tahun Baru 2019 di Pantai Lagoon, Ancol, Jakarta, Selasa (1/1). Ancol menyajikan pesta kembang api musikal sepanjang 600 meter di bibir pantai dalam menyambut Tahun Baru 2019. (Merdeka.com/Iqbal Nugoho)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup destinasi wisata dan tempat hiburan selama dua minggu ke depan untuk mencegah penyebaran Corona. Tempat wisata yang ditutup yakni, Ancol, Kebon Binatang Ragunan, Monas, dan museum.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, car free day juga ditiadakan dalam dua minggu ke depan. 

"Semua destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI Jakarta akan ditutup selama dua minggu ke depan. Transportasi umum tetap berjalan, HBKB atau CFD ditiadakan dua minggu ke depan. Itu artinya, Ancol tutup, Ragunan tutup, Monas tutup, museum yang dipegang oleh DKI tutup," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Menurut dia, penutupan ini bertujuan untuk meminimalkan kegiatan warga di ruang terbuka yang penuh dengan orang untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Namun, dia mengatakan, pelayanan ke masyarakat tetap berjalan seperti biasa. Keluarahan, kecamatan, kantor wali kota, balai kota pusekmas berjalan seperti biasa.

"Lalu kita juga sudah menyiapkan protokol untuk acara-acara di perkantoran, di perumahan, kegiatan-kegiatan ibadah keagamaan, kami siapkan, akan kami siarkan kepada seluruh masyarakat," kata Anies soal pencegahan Corona.

Anies mengingatkan, sebaran Covid-19 cukup luas di wilayah selatan. Hari ini, sudah menyebar ke semua tempat.

"Kita tidak punya cukup waktu untuk menunggu, kita memiliki kewajiban untuk melindungi semua. Karena itu penting sekali bagi kita untuk bergerak cepat dan lebih cepat. Untuk itu, akses untuk menguji harus dilakukan, transparansi harus ada dari situ perlindungan bisa dilakukan," kata Anies.

Dia pun meminta agar warga Jakarta memprioritaskan untuk berkegiatan di rumah dan lingkungan sekitar. Dia meminta masyarakat untuk mengurangi kegiatan di tempat ramai.

"Sebisa mungkin membatasi interaksi dengan kerumunan dan orang-orang banyak. Tapi sebisa mungkin berkegiatan secara terbatas. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk penularan. Jakarta tidak melakukan lockdown, tetapi Jakarta meminta kepada seluruh warganya sebisa mungkin mengurangi kegiatan di luar rumah kecuali urgent. Belanja kebutuhan pokok, medis, atau kebutuhan penting lainnya. Bila tidak penting/produktif di rumah dulu. Ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan," ujar Anies.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya