Terobosan PLN Kejar Target Alirkan Listrik ke Seluruh Desa di Indonesia

Inovasi yang digunakan PLN berupa pendekatan spatial optimization dan pattern recognition atau manfaatkan energi setempat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Apr 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 14:00 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Ilustrasi sutet listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PLN telah memiliki terobosan untuk mendukung target pemerintah agar seluruh desa di Indonesia telah terlistriki pada 2020. Saat ini ada 433 desa di Indonesia yang belum dapat menikmati listrik dan hidup dalam kegelapan.

Dalam Rapat Terbatas Program Listrik Perdesaan, 3 April 2020 yang digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui konferensi video dan diikuti beberapa kementerian dan lembaga memutuskan, koordinasi antarkementerian akan dilakukan mengingat kondisi geografis desa-desa yang sangat berat. Sasaran Program Listrik Perdesaan sebagian besar berada di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Saya perintahkan kepada beberapa kementerian untuk mendukung program ini. Termasuk TNI untuk membantu proses operasinya di lapangan. Setelah dipaparkan tadi, saya tahu, tidak mungkin PLN bisa mengerjakannya sendirian,” kata Jokowi, di Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan, arahan Presiden Joko Widodo sangat jelas, yaitu meminta PLN berkoordinasi dengan pihak lain sesegera untuk mempercepat program ini.

“Tadi disampaikan oleh Bapak Presiden, program ini tidak semata-mata bertujuan menghadirkan listrik di desa-desa di Papua. Diharapkan, dengan hadirnya listrik, ekonomi dan produktivitas warga meningkat dan anak-anak bisa belajar sampai malam hari,” tambahnya.

Untuk menyelesaikan pekerjaan besar ini, PLN berinovasi lebih maju, karena menarik jaringan baru ke desa-desa tersebut akan memakan waktu lama dan biayanya sangat besar.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Inovasi

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Suasana perbaikan Menara Sutet di Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Inovasi yang digunakan berupa pendekatan spatial optimization dan pattern recognition atau manfaatkan energi setempat. Untuk menyimpannya, PLN berinovasi menggunakan Tabung Listrik (Talis), yang menyerupai powerbank sehingga bisa menerangi satu rumah.

“Kita tahu medan di Papua sangat berat. Sebagian besar desa-desa tersebut berada di pegunungan ribuan meter. Tidak ada jalan, tidak ada transportasi. Untuk itu, kita berinovasi,” tutur Zulkifli.

Tabung Listrik sendiri merupakan inovasi lanjutan kerja sama PLN dengan lima perguruan tinggi yaitu UI, ITB, IPB, UGM, dan Universitas Cendrawasih, yang pada 2019 meluncurkan program Papua Terang.

Program tersebut melibatkan 500 mahasiswa dari lima perguruan tinggi tersebut. Talis adalah hasil inovasi tahap berikutnya yang dikembangkan dari program tersebut.

Sementara itu, dalam pelaksanaannya, PLN mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Salah satunya TNI. Mengingat sebagian dari desa-desa tersebut berada di titik-titik yang masih rawan, TNI akan berpartisipasi dalam pengamanan pelaksanaannya.

Sedangkan Kementerian Pedesaan, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes&PDTT) dan Pemda di dua provinsi Papua akan mendukung pengadaan Tabung Listrik.

Anggaran

20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY
Pekerja memantau Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). Pemasangan terafo tersebut diperuntukan untum perkuatan sistem kelistrikan Jakarta-Banten. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk memastikan ketersediaan anggaran, Kementerian Keuangan akan menjadikan Program Listrik Perdesaan masuk dalam penganggaran negara, sedangkan Kementerian BUMN memastikan adanya tatakelola yang baik dalam pelaksanaannya.

Program ini juga didukung oleh Kantor Staf Presiden, Sekretariat Kabinet, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian ESDM.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya