Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran program Kartu Prakerja telah dibuka. Program bantuan biaya pelatihan dan insentif bagi pencari kerja ini bisa diakses secara online. Oleh karena itu, peserta dari program ini tidak dibatasi.
"Sistemnya terbuka dan open akses, dari mana pun bisa," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (11/4/2020).
Pendaftaran program Kartu Prakerja akan dimulai pada Sabtu 11 April 2020. Pendaftaran ditutup pada hari Kamis 16 April 2020. Lalu pengumuman penerima manfaat Kartu Prakerja pada Jumat 17 April 2020.
Advertisement
Semula program ini bakal diimplementasikan hanya di tiga wilayah, yaitu Bali, Manado dan Riau. Namun di tengah dampak pandemi Corona Covid-19 ini pemerintah memutuskan tidak membatasi para penerima manfaat Kartu Prakerja.
Meski begitu dalam prosesnya nanti pemerintah akan tetap menyeleksi penerima manfaat. Akan dilakukan pengecekan ulang dengan data yang dimiliki tim program ini. Setidaknya sudah ada 5,5 juta data yang dimiliki tim seleksi untuk jadi bahan pengecekan para pendaftar program Kartu Prakerja ini.
"Kami akan baca dan pilah untuk terima di gelombang pertama," kata Airlangga.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Pemerintah Jamin Keamanan Data Peserta Kartu Prakerja
Dalam hal ini, tim program menggunakan data dari berbagai sumber. Mulai dari data base Kementerian Ketenagakerjaan, BP Jamsostek dan sejumlah sektor. Misalnya sektor pariwisata, industri dan UMKM dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Tim TKS akan memastikan penerima manfaat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Berusia 18 tahun dan tidak sedang dalam melanjutkan pendidikan. Untuk itu, selain dengan sejumlah kementerian/lembaga tadi, proses pengecekan juga melibatkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan Kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil.
Airlangga menjamin, data dan informasi para pendaftar aman dari pihak yang tak bertanggung jawab. Sebab, program ini melibatkan berbagai data base dan data center yang berbeda.
"Tentu dengan keamanan data yang berbagai data base dengan data center yang beda, jadi aksesnya, ada batasnya," kata Airlangga.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement