6 Tips Hemat Uang Setiap Hari Biar Hidup Sejahtera

Ikuti tips berikut untuk hidup hemat setiap hari

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 06:00 WIB
Kiat hemat (1)
Ilustrasi penghitungan anggaran. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Mau keuangan stabil? Berhemat salah satu caranya. Hemat dalam menggunakan uang belanja atau uang bulanan agar hidup tenang dan bahagia.

Apalagi di tengah wabah virus corona atau Covid-19. Harga-harga kebutuhan pokok atau sembako makin mahal akibat panic buying. Selain itu, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali terjadi. Banyak pekerja dirumahkan tanpa digaji.

Mungkin saja kondisi ini berdampak pada Anda. Saat darurat pandemi global tersebut, sebaiknya Anda mulai kembali mengatur keuangan. Kencangkan ikat pinggang, pangkas pengeluaran yang tidak terlalu mendesak atau masih bisa ditunda. 

Kalau Anda dapat menyiasati penghematan ini, keuangan dijamin aman tanpa menyiksa diri. Karena Anda tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup. Penasaran? Cermati.com akan memberikan beberapa tips menerapkan hidup hemat, antara lain:

1. Utamakan kebutuhan, bukan keinginan

Anda perlu memisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Kalau menuruti keinginan, tidak akan ada habisnya. Misalnya ingin ganti smartphone terbaru, padahal itu bukanlah kebutuhan utama karena sifatnya masih bisa ditunda.

Jika lebih mementingkan keinginan dibanding kebutuhan, Anda akan terseret pada pengeluaran yang tidak produktif. Alokasi uang untuk kebutuhan yang betul-betul penting dan mendesak.

Utamakan uang untuk membeli sembako, membayar tagihan rutin, seperti listrik, air, asuransi kesehatan, cicilan kartu kredit, maupun cicilan KPR atau sewa rumah, biaya pendidikan anak, dan kebutuhan penting lainnya.  

2.  Jaga mata dan nafsu saat berbelanja

Ketika berbelanja kebutuhan pokok, jangan mudah tergiur ragam promo yang ditawarkan penjual. Terutama barang-barang yang memang tidak ada dalam daftar belanja. Kalau ‘gelap mata,’ Anda bisa kalap dan malah menghabiskan uang untuk barang yang tidak bermanfaat. Kecuali promo untuk barang yang ingin Anda beli, agar pengeluaran lebih hemat. Tapi hati-hati ya dengan promo yang menjebak.

3.  Beli barang murah

Agar lebih hemat, kamu bisa mengganti barang yang harganya lebih mahal dengan yang murah. Misalnya kamu biasa membeli gula pasir merek A harganya Rp 17.000 per kg, sedangkan gula pasir curah sebesar Rp 15.000, maka kamu bisa menggantinya dengan beli gula pasir curah. Toh, rasanya sama-sama manis, hanya beda yang satu bermerek, yang satu polos tanpa merek.

 

4. Kurangi kebiasaan buka situs belanja online

Ilustrasi Belanja Online
Ilustrasi belanja online (dok. Pixabay.com/HutchRock/Putu Elmira)

Dewasa ini, banyak toko online bermunculan. Tinggal buka dari ponsel, pilih barang, bayar, belanja jadi lebih mudah. Ini nih yang bisa bikin Anda khilaf. Apalagi harganya jauh lebih murah dibanding beli barang di toko offline, karena ada diskon, flash sale, sampai bebas ongkos kirim.

Siapa yang tidak tergiur? Ingat, kalau Anda mau berhemat, kurangi kebiasaan membuka situs-situs belanja online. Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari pengeluaran yang tidak diinginkan. Kalau belanja ini itu, pengeluaran bakal membengkak.

5. Sisihkan uang untuk tabungan, dana darurat, dan investasi

Berhemat bukan berarti mengabaikan tabungan, dana darurat, dan investasi. Anda tetap harus menyisihkan uang untuk ketiganya. Masing-masing sisihkan 10% dari penghasilan. Lebih besar, lebih baik.

Tabungan dan investasi sangat penting untuk masa depan keuangan. Sementara dana darurat disiapkan untuk kondisi mendesak dan sifatnya tidak terduga, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, dirumahkan, kecelakaan, dan sebagainya. Ketiganya harus disiapkan dalam rekening terpisah agar tidak diganggu gugat.

6. idup sederhana 

Hemat bukan pelit. Berhemat berarti kamu harus menerapkan hidup sederhana. Tidak menghamburkan uang, boros, hidup bermewah-mewah, meski Anda punya gaji atau penghasilan yang besar. Gunakan uang Anda untuk hal-hal yang bermanfaat.

Dengan sikap sederhana, peluang untuk menambah aset terbuka lebar. Uang dari penghematan dapat dipakai untuk merintis usaha, membeli properti dan menyewakannya, bahkan menambah portofolio investasi. Pundi-pundi uang akan mengalir deras ke kantong dan keuangan di masa tua akan terjamin.

Langsung Eksekusi, Jangan Ditunda!

Hidup boros tidak ada artinya. Jika Anda sudah punya rencana berhemat, langsung saja eksekusi. Jangan ditunda lagi. Bila sudah dijalankan, mungkin akan terasa berat di awal, tapi lama-kelamaan Anda akan terbiasa dan menikmati hasilnya dalam jangka panjang. Kalau mau finansial terjamin, mulai sekarang ubah kebiasaan Anda dalam mengatur keuangan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya