BI Pastikan Inflasi di Bulan Ramadan Tetap Rendah

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi di bulan ramadan akan terjaga rendah di tengah pandemi virus corona

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 19:45 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5 Persen
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi di bulan ramadan akan terjaga rendah di tengah pandemi virus corona. Di pekan kedua bulan April 2020 diperkirakan inflasi di angka 0,2 persen dan kurang dari 3 persen secara tahunan.

"Sampai minggu kedua bulan april diperkirakan inflasi rendah di 0,2 persen dan secara tahunan juga rendah dari 3 persen," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (17/4).

Perry meyakini ekspetasi inflasi akan tetap rendah jika dibandingkan secara historisnya. Hal ini terjadi lantaran penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang telah ditetapkan di beberapa wilayah. Misalnya DKI Jakarta dan beberapa wilayah penyangga Bogor, Depok, Tanggrang dan Bekasi. PSBB juga dilakukan di Makassar dan beberapa daerah lainnya.

Termasuk kebijakan larangan mudik juga akan mengurangi tekanan inflasi dari sisi konsumsi. Sehingga berkurangnya mobilitas manusia akan berdampak pada pola konsumsi.

"Ini akan mengurangi tekanan inflasi dari periode sebelumnya," kata dia/

 

Pasokan Aman

BI Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo bersiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/6/2019). Rapat memutuskan untuk mempertahankan BI7DRR sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski begitu Perry meyakini pemerintah akan memastikan pasokan dan distribusi barang tidak terganggu. Baik dari kebijakan pemerintah pusat dan koordinasi di berbagai daerah.

Melihat kondisi ekonomi yang secara keseluruhan menurun itu memperkuat ekspetasi inflasi rendah. Selain itu, Perry menyebut nilai tukar rupiah juga bergerak stabil dan cenderung menguat.

Apalagi harga komunitas pengguna juga rendah. Sehingga dia memastikan inflasi di bulan April-Mei tetap stabil dan lebih rendah.

"Insya Allah inflasi di bulan ramadan juga akan lebih rendah dari bulan historisnya," kata Perry mengakhiri.

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya