Liputan6.com, Jakarta Bekerja di sebuah perusahaan akan terasa menyenangkan jika memiliki atasan maupun rekan kerja yang baik. Punya satu visi yang sama, tidak saling menjilat, dapat berkompetisi secara sehat, dan saling mendukung.
Tapi bagaimana kalau kamu justru harus satu tim atau bekerja dengan rekan yang menyebalkan? Apalagi bila kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang, tentu saja bekerja seperti ‘neraka’ buat kamu.
Dalam dunia kerja, pasti kamu akan menemukan rekan kerja yang punya sifat demikian. Coba saja untuk berpikir positif. Jangan anggap itu sebagai beban atau tekanan, karena akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental kamu.
Advertisement
Ambil sisi positifnya, bahwa bekerja dengan rekan yang menyebalkan tidak selalu membawa kerugian. Pasti ada keuntungan atau pelajaran berharga yang bisa kamu ambil. Berikut ulasannya, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Bisa Lebih Produktif Saat Bekerja
Punya rekan kerja menyebalkan? Pastinya kamu tidak akan menjalin pertemanan dengannya. Apalagi untuk jadi sahabat karib. Kamu menganggap dia adalah ‘toxic’ yang hanya akan merusak dirimu.
Dengan demikian, kamu bisa lebih fokus bekerja. Kamu ogah untuk berbincang, apalagi bergosip dengannya. Kalaupun kamu terpaksa berkomunikasi, sifatnya hanya profesional saja. Menyangkut soal pekerjaan. Tapi kalau untuk urusan pribadi, no way.
Jika kamu lebih produktif bekerja saat di kantor, atasan akan melihatmu sebagai pribadi atau karyawan yang rajin. Penuh dedikasi dan bertanggung jawab atas pekerjaanmu. Tidak suka gibah, apalagi mencampuri urusan orang lain. Dengan begitu, kariermu akan meningkat.
2. Lebih Banyak Belajar Mendengarkan
Menghadapi rekan kerja yang menyebalkan, ada banyak cara. Salah satunya berbicara seperlunya saja dan lebih banyak mendengarkan. Meski kamu tidak menyukainya, bukan berarti kamu harus beradu argumen dengannya. Menunjukkan rasa tidak suka di hadapan semua orang, termasuk atasan.
Membantah semua ide dan usulannya dalam rapat, karena menganggap kamu yang paling benar. Dia yang salah karena alasan dia sangat menyebalkan bagimu. Dalam hal ini, kamu sebetulnya dituntut untuk belajar mendengarkan.
Tunjukkan bahwa kamu adalah pribadi dewasa yang mampu memisahkan antara profesional pekerjaan dan sentimen pribadi. Kamu tak perlu banyak bicara dengan rekan kerja menyebalkan itu, tapi setidaknya belajar lebih banyak untuk mendengarkan walaupun kamu tidak suka dengan ide dan pemikirannya. Belajar mendengarkan bisa membuat kamu memahami lebih jauh cara berpikir orang lain.
3. Tidak Sungkan saat Memberi Kritik dan Saran
Saat memberi kritik dan saran kepada rekan kerja yang kamu senangi, biasanya sering merasa sungkan atau tidak enakan. Hal ini akan berbeda bila rekan kerjamu adalah orang yang tidak kamu sukai atau orang yang menyebalkan.
Kamu akan lebih mudah memberikan kritik dan saran ke rekan kerja tersebut. Karena pada dasarnya kamu tidak terlalu akrab dan dekat dengannya. Jadi lebih objektif kan dalam menilai. Kamu dapat belajar menilai orang berdasarkan kinerjanya tanpa memperhatikan perasaan pribadi.
4. Beda Pandangan Dapat Mengangkat Karier
Biasanya setiap orang lebih cenderung menyukai rekan kerja dengan visi misi yang sama. Mungkin ini berlaku juga buatmu. Tapi tahukah kamu bahwa bersama dengan orang-orang yang punya pemikiran yang sama, justru akan membatasi pandanganmu terhadap banyak hal.
Coba kalau kamu berada di dekat orang-orang yang memiliki pemikiran berbeda. Kamu akan punya perspektif yang lebih luas dan terbuka. Kamu akan lebih jelas melihat kekurangan dalam dirimu, sehingga dapat menjadi ‘pecutan’ untuk bergerak maju.
Kamu akan mengetahui hal-hal yang perlu ditingkatkan dari rekan kerja yang tidak kamu sukai. Mungkin saja kamu dikirimi rekan kerja seperti ini untuk introspeksi diri dan mengembangkan pribadi maupun kariermu di masa depan.
Tak Perlu Kesal dengan Rekan Kerja Menyebalkan
Rekan kerja menyebalkan, entah itu sombong, bawel, suka mencuri ide, penjilat, atau lainnya sebaiknya kamu sikapi dengan lapang dada dan tetap berpikir positif. Daripada kesal dan menggerutu atas sikapnya sepanjang hari, lebih baik kamu fokus pada pekerjaan saja.
Selesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu. Tak usah pedulikan orang lain. Kecuali rekan kerja tersebut terus berulah dan mengusik pekerjaanmu, kamu dapat bicara langsung kepadanya atau melaporkan ke atasan. Tentunya disertai dengan bukti-bukti konkret.
Advertisement