Menristek Minta BUMN Bantu Produksi Alat Kesehatan Inovasi Anak Bangsa

Menristek usul produksi alat kesehatan didukung penuh oleh Kemenperin dan Kementerian BUMN.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Mei 2020, 13:30 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 13:30 WIB
Bambang PS Brodjonegoro
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan ventilator portabel untuk pasien COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (7/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Brodjonegoro, mengusulkan kepada Kementerian Perindustrian dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mempercepat produksi alat kesehatan untuk penanganan wabah Corona Covid-19.

“Dukungan Kemenperin mencarikan industri mitra yang mau bekerja sama memproduksi hasil-hasil inovasi. Bantuan segala izin atau peraturan terkait,” kata Bambang dalam rapat Gabungan bersama Komisi VII DPR RI bersama Komisi Vl DPR RI dan Komisi IX DPR RI, Selasa (5/5/2020).

Sementara, untuk Kementerian BUMN ia melihat bahwa Kementerian ini sudah berkomitmen untuk mendukung produksi alat kesehatan hasil inovasi.

Oleh karena itu, ia mengusulkan untuk memberikan izin atau penugasan khusus Kementerian BUMN pada beberapa BUMN untuk melakukan produksi beberapa alat kesehatan hasil inovasi, dan pembelian alat kesehatan untuk rumah sakit-rumah sakit BUMN.

“Beberapa BUMN yang saat ini membuat alat kesehatan maka mungkin mereka memerlukan izin untuk penugasan khusus, untuk produksi beberapa alat kesehatan. Kami sudah mendengar bahwa menteri BUMN sendiri sudah bertemu dengan beberapa inovator dari ventilator yang tentunya perlu dilanjutkan dalam produksi tahap pasar,” ujarnya.

Lanjutnya, mengusulkan agar BUMN juga membantu penyerapan dari produksi alat kesehatan ini dengan pembelian dari rumah sakit Kementerian BUMN baik itu ventilator, test kit, maupun dari beberapa alat kesehatan lain.

Erick Thohir Ajak Swasta Bangun Industri Alat Kesehatan Nasional

Produksi Masker Medis
Seorang pekerja membuat masker di sebuah perusahaan alat kesehatan di Distrik Nan'an, Chongqing, 11 Februari 2020. China melakukan segala upaya untuk menjamin ketersediaan suplai medis dan barang-barang kebutuhan harian bagi warga di tengah perang melawan epidemi virus corona. (Xinhua/Wang Quanchao)

Sebelumnya, Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia atau Gakeslab Indonesia, kemarin berdiskusi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir mengenai adanya pengadaan alat kesehatan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.

Gakeslab lndonesia merupakan organisasi distributor dan importir Alat Kesehatan dan Laboratorium (Alkeslab) yang beranggotakan 475 perusahaan distributor dan importir Alkeslab di seluruh lndonesia (baik perusahaan lokal maupun multinasional) ini diketuai oleh Drs. H. Sugihadi, HW, MM.

Sugihadi menyampaikan, pihaknya bersyukur bisa berdiskudi panjang lebar, walaupun secara virtual, mengenai alkeslab dengan Menteri BUMN.

"Bahkan juga diminta kami terlibat dalam pembuatan roadmap health security yang sedang disiapkan oleh Kementerian BUMN sesuai dengan kebutuhan baik dunia usaha, regulator maupun masyarakat. Seperti diketahui, saat ini banyak perusahaan swasta yang memiliki kemampuan dalam memproduksi alat kesehatan," ujar dia, pada Jumat 24 April 2020.

Saat ini Kementerian BUMN tengah fokus dalam membangun Health Security Nasional. Upaya ini dilakukan selain bisa meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri, juga bisa menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya.

Sebagai pihak yang mendukung penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan kebutuhan tenaga kesehatan, pihaknya memahami bahwa saat ini Pemerintah membutuhkan segala bantuan yang diperlukan untuk mengadakan Alkeslab dari dalam dan luar negeri.

Hal ini untuk dapat memberikan perawatan yang memadai kepada para pasien dalam perawatan serta melakukan identifikasi sedini mungkin kepada masyarakat yang mungkin terjangkit.

Dibuktikannya, saat ini sudah banyak penelitian baik dari Universitas ataupun Balitbang instansi pemerintahan yang bisa memproduksi alat kesehatan yang selama ini diimpor, seperti salah satunya Ventilator. Ke depannya, ini bisa dikembangkan dan bisa diproduksi massal demi memenuhi pasar dalam negeri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya