Erick Thohir Ajak Swasta Bangun Industri Alat Kesehatan Nasional

Menteri BUMN Erick Thohir tengah menyusun health security nasional

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Apr 2020, 21:41 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 21:30 WIB
Erick Thohir Rapat Perdana di DPR
Menteri BUMN, Erick Thohir (kiri) bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (kanan) mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR, di kompleks Parlemen, Senin (2/12/2019). Rapat membahas Penyertaan Modal Negara (PMN) pada Badan Usaha Milik Negera tahun anggaran 2019 dan 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia atau Gakeslab Indonesia, kemarin berdiskusi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir mengenai adanya pengadaan alat kesehatan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.

Gakeslab lndonesia merupakan organisasi distributor dan importir Alat Kesehatan dan Laboratorium (Alkeslab) yang beranggotakan 475 perusahaan distributor dan importir Alkeslab di seluruh lndonesia (baik perusahaan lokal maupun multinasional) ini diketuai oleh Drs. H. Sugihadi, HW, MM.

Sugihadi menyampaikan, pihaknya bersyukur bisa berdiskudi panjang lebar, walaupun secara virtual, mengenai alkeslab dengan Menteri BUMN.

"Bahkan juga diminta kami terlibat dalam pembuatan roadmap health security yang sedang disiapkan oleh Kementerian BUMN sesuai dengan kebutuhan baik dunia usaha, regulator maupun masyarakat. Seperti diketahui, saat ini banyak perusahaan swasta yang memiliki kemampuan dalam memproduksi alat kesehatan," ujar dia, Jumat (24/4/2020).

Saat ini Kementerian BUMN tengah fokus dalam membangun Health Security Nasional. Upaya ini dilakukan selain bisa meningkatkan daya saing industri kesehatan dalam negeri, juga bisa menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya.

Sebagai pihak yang mendukung penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan kebutuhan tenaga kesehatan, pihaknya memahami bahwa saat ini Pemerintah membutuhkan segala bantuan yang diperlukan untuk mengadakan Alkeslab dari dalam dan luar negeri.

Hal ini untuk dapat memberikan perawatan yang memadai kepada para pasien dalam perawatan serta melakukan identifikasi sedini mungkin kepada masyarakat yang mungkin terjangkit.

Dibuktikannya, saat ini sudah banyak penelitian baik dari Universitas ataupun Balitbang instansi pemerintahan yang bisa memproduksi alat kesehatan yang selama ini diimpor, seperti salah satunya Ventilator. Ke depannya, ini bisa dikembangkan dan bisa diproduksi massal demi memenuhi pasar dalam negeri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sinergi BUMN dengan Swasta

Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan ini, Erick Thohir juga menegaskan, penyusunan roadmap yang direncanakan ini merupakan wujud sinergi antara BUMN dan swasta. Alhasil, ekosistem bisnis di industri ini akan lebih sehat.

“Sesuai dengan Peraturan Presiden yang mewajibkan penggunaan produk dalam negeri, untuk upaya pelaksanaan Health Security Nasional, saya meminta seluruh RS BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, baik itu obat hingga alat kesehatan," ujar Erick Thohir.

"Saya bukan anti impor, tapi dari Pandemi Covid-19 ini, kita semua belajar bahwa kita harus mampu mewujudkan ketahanan kesehatan nasional, dimana semua pihak berperan besar mewujudkannya. Akademisi, Periset, BUMN, Swasta, BUMD, RS, BPJS, LKPP juga regulator semua harus punya visi yang sama, bahwa sedikit demi sedikit kita harus mengurangi ketergantungan terhadap impor," pungkas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya