PHE dan Medco Pasok Gas ke Kilang Mini LNG Pertama di Indonesia

Komitmen SKK Migas bersama KKKS untuk memprioritaskan pasokan domestik, semakin mengukuhkan peran gas sebagai modal pembangunan nasional.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Mei 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris (PHE) dan PT Medco E&P Simenggaris akan memasok gas ke kilang mini LNG pertama di Indonesia. Kilang mini tersebut dioperatori oleh PT Kayan LNG Nusantara.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief S. Handoko mengatakan, komitmen pasokan LNGditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari penetapan alokasi gas dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 23 April 2019 dan penetapan harga gas dari Menteri ESDM tertanggal 16 Oktober 2019.

"Komitmen SKK Migas bersama KKKS untuk memprioritaskan pasokan domestik, semakin mengukuhkan peran gas sebagai modal pembangunan nasional untuk menciptakan nilai tambah di industri downstream yang akan memperbesar dampak multiplier effect yang dihasilkan," kata Arief, di Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Menurutnya, hal ini menjadi momen penting sebab pertama kali menggunakan skema bisnis LNG downstream di Indonesia, PT Kayan LNG Nusantara akan membeli gas dari produsen gas Joint Operation Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Simenggaris, kemudian melakukan proses liquefaction terhadap gas menjadi LNG dan disimpan dalam LNG isotank untuk dikapalkan langsung menuju pembeli gas.

 

Volume Gas yang Dijual

PHE
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui anak perusahaannya, Pertamina Hulu Energi Randugunting (PHER), mulai mengoperasikan fasilitas produksi sumur gas Randugintung di Rembang, Jawa Tengah.

Adapun total volume gas yang dijual sebesar 22 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), rencananya pasokan gas akan dimulai pada akhir Desember 2021.

Diharapkan kerjasama ini juga Dapat membawa manfaat berganda, bagi perekonomian di Kabupaten Tana Tidung dan Kabupaten Nunukan, serta Provinsi Kalimantan Utara pada umumnya.

"Kami berharap melalui PJBG ini dapat memenuhi kebutuhan domestik untuk kelistrikan dan industri, serta turunan manfaat lainnya," tutup Direktur PT Kayan LNG Nusantara, Antony Lesmana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya