Kawasan Industri Jatengland Jateng Dapat Kepastian Pasokan Gas Bumi

PGN siap memenuhi pasokan dan infrastruktur gas bumi di Kawasan Industri Jatengland, Jawa Tengah. Kawasan industri ini mendapat dukungan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi di Jawa Tengah.

oleh Septian Deny Diperbarui 19 Mar 2025, 15:40 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 15:40 WIB
PGN Bangun Jaringan Pipa Gas Bumi Muara Karang – Muara Bekasi
embangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ibertujuan meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional,... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap memenuhi pasokan dan infrastruktur gas bumi di Kawasan Industri Jatengland, Jawa Tengah. Kawasan industri ini mendapat dukungan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi di Jawa Tengah.

Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, PGN dan PT Jawa Tengah Lahan Andalan menjajaki penyediaan gas bumi, ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi untuk tenant di kawasan industri tersebut.

"PGN berkomitmen mendukung target tersebut dengan menyalurkan gas bumi ke Jatengland, yang pada tahap awal akan menggunakan moda beyond pipeline,” kata Ratih, Selasa (18/3/2025).

Kedua pihak pun akan berkoordinasi intensif untuk merealisasikan potensi penyaluran gas sesuai kebutuhan industri di Jatengland. Ini menjadi aksi nyata PGN dalam memperluas pemanfaatan gas bumi untuk mendukung pertumbuhan industri nasional.

“Pemerintah menargetkan peningkatan daya saing industri melalui pemanfaatan gas bumi," tuturnya.

Ratih optimistis kerja sama ini dapat berjalan lancar sehingga pemenuhan kebutuhan gas bumi ke Jatengland dapat segera direalisasikan. PGN juga mengupayakan penyediaan pasokan gas yang andal untuk memenuhi kebutuhan industri di kawasan tersebut.

PGN saat ini mengelola infrastruktur gas bumi yang terintegrasi di Jawa Tengah, yang dapat menunjang distribusi gas ke Jatengland.

Melalui anak perusahaannya, PGN akan menyalurkan gas bumi dalam bentuk CNG dan LNG dari stasiun terdekat. Selain itu, jaringan infrastruktur pipa juga terhubung dengan Pipa Cisem 1 dan Gresem, yang mengalirkan pasokan gas dari Jawa Timur.

Sejalan Kementerian ESDM, adanya integrasi infrastruktur gas bumi, diharapkan pasokan gas bumi ke berbagai sektor industri di Jawa Tengah akan lebih terjamin dan stabil.

 

Promosi 1

Optimalkan Potensi Gas

20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)... Selengkapnya

 

Integrasi sebagai salah satu langkah dalam mengoptimalkan potensi gas yang berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja/WK Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana - Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).

PGN area Semarang melayani lebih dari 17.500 pelanggan yang meliputi rumah tangga, UMKM, komersial, industri dan pembangkit listrik. Pada sektor Kawasan Industri, PGN area semarang melayani KIT Batang dan KI Kendal. Pasca integrasi infrastruktur pipa gas bumi, penyaluran gas bumi di area Jawa Tengah berkisar 60 - 70 BBTUD dengan suplai pasokan dari Jambaran Tiung Biru (JTB) dan Kepodang. Di area Semarang juga memiliki SPBG Kaligawe, SPBG Penggaron, dan SPBG Mangkang untuk menyuplai CNG.

“Kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memastikan tenant di Jatengland mendapatkan pasokan gas bumi yang stabil. Kami berharap kolaborasi ini dapat membawa manfaat bagi kedua belah pihak dan mendorong pertumbuhan industri,”ujar Andi selaku Direktur PT Jawa Tengah Lahan Andalan.

Indonesia Masih Ketergantungan Impor Energi, Bagaimana Cara Atasinya?

Walikota Tarakan Ajak Warganya Manfaatkan Jaringan Gas Bumi
PT PGN tahun ini telah menyiapkan 21 ribu jaringan gas untuk sambungan ke rumah tangga di beberapa kelurahan di Tarakan.... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendukung strategi pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor energi dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, dengan terus melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi untuk memperkuat hilirisasi migas dan ketahanan energi nasional.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan PGN terus membangun pipa transmisi dan distribsui gas bumi untuk konektivitas antar wilayah dan meningkatkan akses gas bumi bagi pengguna baru.

"Dengan adanya potensi demand yang cukup besar di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur, salah satunya dari smelter, maka infrastruktur beyond pipeline turut dikembangkan,” kata Rosa, Jumat (7/3/2025).

Salah satu bentuk infrastruktur beyond pipeline yaitu terminal Penerima LNG dan LNG Hub untuk membawa LNG dari Lapangan baru di wilayah timur Indonesia. Infrastruktur ini juga berperan meningkatkan storage LNG, sehingga bisa meningkatkan ketahanan suplai gas.

“Kami memetakan canvassing market dan ada kawasan industri yang sangat memungkinkan untuk disupply dengan LNG di wilayah Indonesia bagian tengah-timur. PGN siap berkolaborasi dengan industri dalam penyediaan energi yang efektif dan efisien,” ujar Rosa.

 

Nilai Ekonomi

PT PGN Tbk akan fokus utilisasi gas bumi untuk domestik dengan mengembangkan dan mengombinasikan infrastruktur pipa dan beyond pipeline. (Dok PGN)
PT PGN Tbk akan fokus utilisasi gas bumi untuk domestik dengan mengembangkan dan mengombinasikan infrastruktur pipa dan beyond pipeline. (Dok PGN)... Selengkapnya

Tak hanya menambah nilai ekonomi di industri, PGN mendukung penuh untuk pengurangan impor LPG melalui pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas). Tahun 2025, PGN akan membangun jargas sebanyak 200.000 Sambungan Rumah (SR).

Secara makro, pemanfaatan gas bumi melalui jargas berpotensi mengurangi impor LPG hingga 100.000 metrik ton dan menghemat subsidi energi hingga Rp 672 miliar per 1 juta sambungan.

“Kami juga menggiatkan pemanfaatan limbah kelapa sawit atau POME untuk diubah menjadi Biomethane. Lokasi proyek Biomethane berada di Sumatera, di mana biomethane yang setara dengan gas bumi akan diinjeksikan pada jaringan pipa eksisting. Proyek ini menjadi peluang untuk pertumbuhan energi hijau ke depan,” tutup Rosa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya