Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa Idul Fitri tahun ini mengajarkan masyarakat untuk disiplin dalam melawan virus corona.
"Minal Aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Saya berharap, di Lebaran yang spesial ini bagaimana kita diajarkan disiplin, dan ini sebagai kunci menangani COVID-19," ujar Menteri Erick dikutip dari Antara, Selasa (26/5/2020).
Ia optimistis masyarakat Indonesia mampu melawan COVID-19 dengan kedisiplinan yang tinggi dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Advertisement
"Lebaran tahun ini, kita umat manusia diajarkan harus disiplin dan ini jadi kunci kita untuk bisa sukses dalam menangani COVID-19. Kita buktikan kita bisa lawan COVID-19 dengan kedisiplinan," ucapnya.
Baca Juga
Idul Fitri tahun ini, lanjut Erick Thohir, juga harus meninggalkan kebiasaan lama. Dirinya mengaku melaksanakan shalat Id di rumah bersama dengan keluarga.
"Tradisi kita biasanya shalat Idul Fitri sama-sama dekat rumah di lapangan. Tapi tahun ini shalat Ied di rumah bersama keluarga saja," ucapnya.
Ia meyakini dengan masyarakat disiplin terhadap protokol kesehatan akan memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Sepanjang protokol kesehatan dijalankan dengan baik, dengan melakukan cuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak, kita akan terhindar. Kita harus lakukan kedisiplinan, itu menjadi kunci," ucapnya.
Erick Thohir Sebut 86 Persen BUMN Siap Terapkan Protokol New Normal
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan mayoritas perusahaan plat merah siap menerapkan protokol kerja di era New Normal. Dengan demikian, BUMN diharapkan mampu menjadi lokomotif pemulihan ekonomi Indonesia
Erick menyatakan, perusahaan-perusahaan BUMN telah mempersiapkan protokol untuk masuk ke era New Normal dan ditargetkan selesai pada 25 Mei lalu. Hal ini agar ketika ada kebijakan pelonggaran PSBB, maka pegawai di BUMN langsung siap bekerja.
"Kita d tanggal 25 Mei targetkan (selesai protokol kesehatan), bukan berarti tidak Lebaran. Sebab kalau tanggal 26 ada pelonggaran PSBB, kita tidak bingung," kata dia saat acara SilaturaHOME Liputan6.com, Selasa (26/5/2020).
Menurut Erick Thohir, masing-masing Pemda mempunyai keputusan masing-masing terkait PSBB sesuai kondisi di masing-masing daerah.
"Seperti DKI Jakarta itu sampai 4 juni, Bali tanggal 28. BUMN ini kan ada di seluruh Indonesia. tidak mungkin tunggu pelonggaran PSBB baru bikin protokolnya. Protokol di masing-masing BUMN berbeda. BUMN airport, pelabuhan beda dengan pertambangan," jelas dia.
Namun demikian, Erick memastikan sebagian bebar BUMN telah menyiapkan protokol kerja di era New Normal. Setidaknya 86 persen BUMN telah siap.
"Ini makanya kita harus mapping. Sekarang 86 persen BUMN siap. Ini ada yang tidak siap, ini kita pandu supaya tidak bikin blunder di lapangan. Bicara dengan kebijakan lebih beesar, saya sepakat protokol ini harus balance antara keselamatan individu tapi pelan-pelan gerakan ekonomi. Ini tidaj bisa diperdebatkan mana yang lebih dulu tapi harus bersamaan," tandas dia.
Advertisement