Erick Thohir: Butuh Waktu 4 Bulan Terapkan New Normal

86 persen BUMN dinyatakan siap menjalankan new normal

oleh Athika Rahma diperbarui 26 Mei 2020, 14:34 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 14:33 WIB
Erick Thohir Bahas Jiwasraya
Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan paparan dalam rapat dengan Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/1/2020). Erick Thohir diundang untuk membahas penyelesaian sengkarut Jiwasraya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, penerapan New Normal dalam kehidupan di tengah pandemi Corona tidak bisa langsung dilakukan begitu saja.

Bahkan jika dikira-kira, mungkin saja New Normal baru berjalan dengan optimal dalam kurun waktu 4 hingga 5 bulan mendatang. Hal ini dikarenakan kebiasaan masyarakat juga turut berubah dan memerlukan waktu untuk beradaptasi.

"New normal ini akan butuh waktu 4 hingga 5 bulan ke depan, jadi nggak langsung jadi karena ini merubah habbit (kebiasaan) masyarakat," ujar Erick dalam acara Silaturahome Liputan6.com, Selasa (26/5/2020).

Erick melanjutkan, penerapan New Normal versi BUMN cenderung lebih melebar. Seluruh kegiatan yang dilakukan kemarin dan hari ini tidak akan sama saat New Normal diterapkan nanti.

Misalnya di lingkungan BUMN pertambangan, sistem pelaporannya akan dicoba dengan menerapkan jaga jarak plus memanfaatkan teknologi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Bisa Work From Home

Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun, ada juga beberapa BUMN yang tidak bisa 'dilepas' dengan penerapan bekerja dengan jarak, misalnya di bandara (lingkungan BUMN pengelola bandara).

Dengan demikian, penerapan New Normal ini juga harus dilakukan dengan sistem trial dan error karena tidak mungkin langsung sempurna dan cocok di masyarakat.

"Struktur yang ada di sistem kita juga akan berubah, ini harus trial dan error. Kan nggak ada yang sempurna. Yang namanya protokol harus diuji coba dulu, mana yang bagus, mana yang kurang. Ini memang nggak mudah dijabarkan tapi harus dilakukan," jelas Erick.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya