BRI Dukung Keberlanjutan Usaha Petani Jeruk di Malang

Dukungan itu sekaligus sebagai bentuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia.

oleh stella maris pada 20 Jun 2020, 11:11 WIB
Diperbarui 20 Jun 2020, 11:55 WIB
BRI
BRI

Liputan6.com, Jakarta Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari melakukan penetrasi ke pelaku mitro, dengan mengunjungi klaster petani jeruk petik di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada Sabtu (13/6). 

Kunjungan Supari tersebut merupakan dukungan BRI terhadap ketahanan pangan nasional di Indonesia. 

"Kehadiran Bank BRI di tengah-tengah para pelaku UMKM ini untuk memberikan dukungan bagi para petani untuk tetap bertahan dan terus tumbuh di tengah ketidakpastian yang saat ini kita hadapi bersama," ujar Supari. 

Kunjungan tersebut dilaksanakan kepada klaster jeruk yang membudidayakan sejumlah komoditas jeruk, yakni Jeruk Batu, Jeruk Keprok, dan Jeruk Siyam di areal seluas 260 Ha dengan jumlah petani jeruk sebanyak 120 petani. 

"Dengan kapsitas lahan seluas itu, para petani disini mampu memproduksi hingga 2,400 ton jeruk pertahunnya, hal ini merupakan potensi yang luar biasa untuk menggerakkan ekonomi sektoral di wilayah Malang dan sekitarnya," tambah Supari. 

Supari mengungkapkan, bahwa Bank BRI juga telah ikut berpartisipasi dalam  keberlangsungan usaha para petani dan anggota ekosistem klaster jeruk yang menjadi debitur BRI. Sebanyak lebih dari 139 orang telah menjadi nasabah peminjam BRI dengan total penyaluran kredit mikro sebesar Rp16,39 miliar sampai dengan Mei 2020.

Tidak hanya itu, BRI juga mendorong keberlanjutan bisnis jeruk dengan menyalurkan bantuan CSR BRI Peduli kepada kelompok petani jeruk dalam bentuk bantuan pembangunan hangar/rumah sortir Jeruk di wilayah tersebut, dengan total bantuan sebesar Rp.335 juta. Pembangunan hangar ini, nantinya difungsikan untuk pemilahan kualitas/grading jeruk yang layak ekspor dan dipasarkan pada pasar domestik. 

"Jeruk dipisahkan berdasarkan grade super sampai dengan jeruk yang afkir. Jeruk grade super diharapkan dapat menembus pasar ekspor, sedangkan jeruk afkir dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk olahan jeruk. Dengan metode pasca panen seperti ini, value dari produk jeruk diharapkan menjadi meningkat," kata Supari

Di sisi lain, sampai dengan Mei 2020, secara nasional BRI telah menyalurkan KUR lebih dari 47,4 triliun kepada lebih dari 1,7 juta pelaku UMKM atau lebih dari 39,35% dari target yang telah ditetapkan pemerintah. 

"BRI sebagai bank yang fokus memberdayakan UMKM akan terus mendorong pelaku usaha kecil yang terdampak Covid-19, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Salah satunya adalah 139 petani jeruk di Desa Wisata Petik Jeruk Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini." tutup Supari.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya