Harga Emas Dunia Naik Tipis di Tengah Bertambahnya Pekerjaan di AS

AS melaporkan jika nonfarm payrolls naik sebesar 4,8 juta pekerjaan pada Juni ini, menjadi salah satu pemicu kenaika harga emas.

oleh Nurmayanti diperbarui 03 Jul 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 07:30 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik 1
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas berbalik arah dan menguat  tipis dipicu melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS). Emas tetap berkilau meskipun logam mulia ini sempat diperdagangkan di bawah puncak selama 8 tahun, pada sesi terakhir.

Hal ini dipicu membaiknya prospek pemulihan ekonomi setelah data menunjukkan ekonomi AS kembali menciptakan pekerjaan di Juni.

Melansir laman Reuters, Jumat (3/7/2020), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 1.777,04 per. Angka ini mendekati posisi tertinggi dalam 8 tahun di USD 1.788,96 hit pada hari Rabu.

Adapun harga emas berjangka AS menetap 0,6 persen lebih tinggi menjadi USD 1.790 per ounce.

AS melaporkan jika nonfarm payrolls naik sebesar 4,8 juta pekerjaan pada Juni ini. Mengutip data ketenagakerjaan bulanan yang diawasi ketat Departemen Tenaga Kerja. Angka ini terbesar sejak pemerintah mulai membuat catatan pada 1939.

"Biasanya dolar harus menguat pada angka menuju penguatan yang besar, tetapi ini belum terjadi, yang berarti orang masih khawatir bahwa ekonomi belum keluar dari kesulitan," kata Edward Meir, Analis ED&F Man Capital Markets.

Dolar sedikit berubah, setelah jatuh ke level terendah dalam satu minggu terhadap sekeranjang mata uang pada awal sesi.

"Anda tidak dapat menilai ekonomi hanya pada satu titik data dalam satu hari ... Orang-orang berpikir ekonomi akan kembali dan bahwa Fed tidak perlu terlalu banyak menstimulasi," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS.

 

Saksikan video di bawah ini:

Harga Logam Lainnya

Ilustrasi Harga Emas (4)
Ilustrasi Harga Emas

Namun, risalah The Fed yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan fakta bahwa akan mempertahankan suku bunga rendah sampai 2022. "Karena itu masih memberikan tawaran untuk emas," tambahnya.

Pembuat kebijakan Federal Reserve sedang menghidupkan kembali janji pada era resesi besar untuk menjaga suku bunga rendah sampai kondisi tertentu terpenuhi.

Harga emas non-yielding telah menguat 17 persen sepanjang tahun ini, didorong oleh langkah-langkah stimulus dan penurunan suku bunga oleh bank sentral.

Adapun harga logam lainnya, paladium stabil di USD 1.905,10 per ounce. Harga platinum turun 0,7 persen menjadi USD 810,10 per ounce, sementara perak naik 0,2 persen menjadi USD 17,97.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya