Harga Emas Turun Usai Sentuh Level Tertinggi dalam 8 Tahun Terakhir

Harga emas turun 0,6 persen menjadi USD 1.770,57 per ounce setelah sebelumnya mencapai puncaknya sejak Oktober 2012 di level USD 1.788,96

oleh Athika Rahma diperbarui 02 Jul 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2020, 07:30 WIB
emas-antam-harian130611d.jpg
Ilustrasi Emas

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun dari level tertinggi dalam delapan tahun terakhir pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal ini karena ekuitas naik didukung oleh data ekonomi AS dan meningkatnya harapan akan perkembangan vaksin virus corona yang potensial.

Dikutip dari CNBC, Kamis (2/7/2020), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD 1,770.57 per ounce, setelah sebelumnya mencapai puncaknya sejak Oktober 2012 di level USD 1.788,96.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 1,1 persen menjadi USD 1,779,90.

“Perasaan optimisme yang diperbarui terhadap ekonomi AS yang pulih lebih cepat dari yang diharapkan dapat memicu suasana risk-on, pada akhirnya mengurangi selera untuk aset safe haven termasuk emas,” kata analis FXTM Lukman Otunuga.

Aktivitas manufaktur AS juga mulai bangkit pada Juni, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun terakhir, memperkuat pasar saham bersama dengan harapan vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer yang telah menunjukkan potensi dalam uji coba tahap awal.

"Harga emas tetap dalam tren naik pada grafik harian tetapi momentum bisa kehabisan tenaga," kata Otunuga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pergerakan Harga Emas

Emas Antam
Emas (Istimewa)

Harga emas naik lebih dari 13 persen di kuartal sebelumnya karena kekhawatiran gelombang kedua infeksi dan karena bank sentral global telah meningkatkan langkah-langkah stimulus serta mempertahankan suku bunga rendah guna memudahkan pukulan ekonomi dari pandemi.

"Perbedaan dalam bagaimana pemerintah negara bagian menangani penutupan ekonomi mereka di Amerika Serikat dan kemungkinan kuat bahwa akan ada lebih banyak stimulus akan mendukung kenaikan harga emas," kata Jeffrey Sica, Pendiri Circle Squared Alternative Investments.

Sementara untuk Logam mulia lainnya juga turun, di mana perak jatuh 1,1 persen menjadi USD 17,93. Sebelumnya, logam ini mencapai tertinggi sejak akhir Februari.

Palladium turun 1,1 persen menjadi USD 1,908.68 per ons dan platinum turun 0,4 persen menjadi USD 813,15 per ons.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya