Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD 131,7 Miliar pada Juni 2020

Cadangan devisa Indonesia berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Jul 2020, 10:56 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 10:55 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2020 di angka USD 131,7 miliar. Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2020 yang tercatat USD 130,5 miliar

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," jelas Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan tertulis, Selasa (7/7/2020).

Selain itu, cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

 

Penerbitan Sukuk

Onny melanjutkan, peningkatan cadangan devisa pada Juni 2020 terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," pungkas dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya