GBK Jadi Aset Negara Termahal di Indonesia, Nilainya Capai Rp 347 T

GBK, disebutkan memiliki total aset mencapai Rp 347 triliun yang terdiri dari bangunan dan tanah.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Jul 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2020, 18:00 WIB
Earth Hour 2018, Asian Games 2018, Bola.com, WWF, Stadion Utama Gelora Bung Karno
Pemandangan Stadion Utama GBK sebelum pemadaman lampu di Kawasan DPR-MPR Jakarta, (24/3/2018). Earth Hour 2018 menjadikan Stadion Utama GBK sebagai ikon menyambut Asian Games 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Barang Milik Negara, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Encep Sudarwan menyebut komplek Gelora Bung Karno (GBK) sebagai aset Barang Milik Negara (BMN) dengan nilai tertinggi di Indonesia.

GBK, disebutkan Encep memiliki total aset mencapai Rp 347 triliun yang terdiri dari bangunan dan tanah. Sehingga menjadi kompleks dengan nilai aset tertinggi di Indonesia.

“Total aset Rp 347 triliun, tanahnya Rp 345 triliun, bangunannya Rp 3 triliun. Jadi totalnya Rp 347 triliun,” ujarnya dalam Bincang Bareng DJKN dengan tema Dukungan Kekayaan Negara dalam Upaya Pemerintah Menanggulangi Covid-19, Jumat (10/7/2020).

“GBK pasti tinggi karena lokasinya di pusat kota. Aset GBK karena di kota jadi nilainya Rp 347 triliun. Komplek dengan nilai tertinggi di Indonesia,” sambung dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


K/L dengan Aset Tertinggi

Asyik! Jakarta Akan Miliki Hutan Kota untuk Menikmati Kuliner
Plataran melakukan revitalisasi Hutan Kota di GBK yang menjadikannya kawasan ruang terbuka hijau bagi warga Jakarta (Foto: instagram/pl.hutankota)

Sebelumnya, Encep juga membeberkan 10 Kementerian dan Lembaga (K/L) dengan aset tertinggi. Diantaranya secara urut dimulai dari Kementerian Pertahanan, Kementerian PUPR, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Perhubungan, Kementerian Ristek dan Dikti, POLRI, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pertanian.

“Sepuluh K/L ini menguasai sekitar 90 persen BMN,” kata Encep.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya