Pemerintah Anggarkan Rp 2 Miliar Bangun Sanitasi di 10 Pesantren

Pemerintah mengalokasikan total anggaran Rp 2 miliar untuk pembangunan sarana dan prasarana kebersihan di 10 pesantren.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jul 2020, 20:11 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2020, 20:07 WIB
Para Santri Ikuti Khatam Al Quran Saat Pandemi
Sejumlah santri berusia belasan tahun membaca Al quran atau tadarus bersama-sama dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Daarul Qu'ran Pesantren Al Kautsar, Cibinong, Bogor, Kamis (7/5/2020). Kegiatan Khatam Al quran tersebut dilakukan rutin di setiap bulan Ramadan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan memberikan sejumlah dana untuk bantuan operasional dan pembelajaran daring bagi pesantren serta pendidikan keagamaan Islam non-formal lainnya.

Salah satunya untuk rehabilitasi atau pembangunan fasilitas sanitasi yang berkaitan dengan MCK, tempat wudhu hingga cuci tangan.

Untuk 2020 ini, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan total anggaran Rp 2 miliar untuk pembangunan sarana dan prasarana kebersihan di 10 pesantren.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, pembangunan fasilitas sanitasi ini akan menjangkau 21.173 pesantren yang tersebar di 34 provinsi. Konstruksinya akan dilakukan sejak 2020-2024.

Khusus untuk tahun ini, Danis menambahkan, sebanyak 10 pesantren di 10 provinsi akan dijadikan pilot project. Masing-masing pesantren akan mendapat dana Rp 200 juta.

"Jadi untuk 2020 kami coba di 10 provinsi masing-masing 10 lokasi. Alokasi biaya Rp 200 juta per lokasi," kata dia dalam sesi teleconference, Kamis (16/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Survey Lokasi

Minim Tempat MCK, Warga Kramat Pulo Cuci Pakaian di Pinggir Jalan
Warga mencuci pakaian di pinggir jalan kawasan Kramat Pulo, Senen, Jakarta, Kamis (27/12). Meski hanya menggunakan pompai air manual, warga Kramat Pulo mengaku nyaman mencuci di pinggir jalan karena gratis. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Saat ini, ia melanjutkan, pihaknya sedang melakukan survei lokasi dan mengkaji mekanisme pengerjaannya. Secara jadwal, Juli-Agustus merupakan survei persiapan, dan pelaksanaannya akan dieksekusi September-November.

"Mekanismenya masih sedang kami kaji, pilihannya padat karya berbasis masyarakat pesantren atau kontraktual. Ini masih kita bahas karena dari sekian banyak pesantren sitausinya beda-beda," tuturnya.

"Insya Allah September sampai November secara bergiliran kami laksanakan. Sehingga akhir tahun sarana prasarananya sudah bisa dimanfaatkan," Danis mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya