Harga Emas Masih akan Terus Cetak Rekor Tertinggi

Kemungkinan besar pada pekan ini harga emas akan mengalami tekanan sedikit karena adanya aksi ambil untung dari pelaku pasar.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Agu 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia. Kemungkinan besar pada pekan ini harga emas akan mengalami tekanan sedikit karena adanya aksi ambil untung dari pelaku pasar. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas masih akan terus melanjutkan kenaikan pada pekan ini. Analis dan pelaku pasar modal yakin bahwa harga emas masih akan terus melaju dan akan berada di atas level USD 2.000 per ounce.

Kebijakan stimulus yang dijalankan oleh beberapa negara akan mendorong kenaikan harga emas. Selain itu kebijakan suku bunga rendah juga ikut membantu harga emas terus mencetak rekor tertinggi.

Namun, kemungkinan besar pada pekan ini harga emas akan mengalami tekanan sedikit karena adanya aksi ambil untung dari pelaku pasar. Harga emas telah mencetak kinerja terbaik dalam 8 tahun terakhir.

Mengutip Kitco, Senin (2/8/2020), Kepala Riset komoditas Commerzbank Eugen Weinberg mengatakan bahwa harga emas terlalu panas untuk terus berada di atas level USD 2.000 per ounce.

"Para pedagang sudah pasti akan menjalankan aksi ambil untung. Tetapi kebijakan moneter global akan menurunkan nilai mata uang dan membantu harga emas sepanjang sisa tahun ini," jelas dia.

Direktur Pelaksana RBC Wealth Management George Gero menambahkan, dengan momentum yang kuat di pasar komoditas, sulit untuk melihat harga emas akan lebih rendah dalam waktu dekat.

"Saat ini emas adalah satu-satunya safe-haven bagi orang-orang. Sedangkan keseimbangan mata uang juga tengah terganggu," katanya.

Namun, dengan beberapa kali sempat menembus rekor tertingi, harga emas akan sulit dikendalikan. Orang perlu lebih berhati-hati dengan memilih kapan waktu yang tepat untuk membeli dan kapan untuk menjual.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

Harga Emas Antam Kembali Turun
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala analis Blue Line Futures Phillip Streible merekomendasikan investor untuk membeli. Dia menambahkan bahwa koreksi pasar yang dangkal saat ini adalah indikasi kekuatan harga emas untuk kembali menguat.

"Saya pikir Anda tidak harus membeli saat berada di atas USD 2.000 per ounce. Cari waktu yang telah untuk membeli di kisaran USD 1.900 per ounce." kata dia.

Namun ada juga analis yang melihat harga emas akan jatuh pada pekan ini. "Harga emas secara mengejutkan bisa hancur dan berada di bawah level psikologis USD 2.000 per ounce pada minggu ini," kata analis senior di FXTM Lukman Otunuga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya