Prediksi Harga Emas Awal Maret 2025, Bisa Tembus Segini

Harga emas mengalami penurunan dalam sepekan terakhir, meskipun tidak ada faktor negatif tunggal yang secara langsung mempengaruhi pergerakannya.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 03 Mar 2025, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2025, 07:30 WIB
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini. Harga emas mengalami penurunan dalam sepekan terakhir, meskipun tidak ada faktor negatif tunggal yang secara langsung mempengaruhi pergerakannya. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Harga emas mengalami penurunan dalam sepekan terakhir, meskipun tidak ada faktor negatif tunggal yang secara langsung mempengaruhi pergerakannya. Para pedagang dan investor tampaknya masih bersikap hati-hati, menyebabkan emas mencatatkan penurunan mingguan pertamanya dalam lebih dari dua bulan.

Pada pekan terakhir Februari 2025, harga emas dunia di pasar spot diperdagangkan di harga USD 2.939,10 per ons. Setelah sempat turun ke level USD 2.924, harga emas kembali menguat dan hampir menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa minggu lalu, mencapai USD 2.955 pada Senin.

Lantas bagaimana gerak harga emas pada pekan pertama Maret 2025? Berdasarkan Survei Emas Mingguan Kitco News, optimisme di kalangan pakar industri dan investor ritel semakin berkurang seiring dengan terus melemahnya harga emas di setiap sesi perdagangan.

Tekanan Koreksi di Pasar Emas

Menurut Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, koreksi ini kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek.

"Harga emas masih dalam tren turun. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa aksi ambil untung ini akan berhenti dalam waktu dekat. Namun, perlu diingat bahwa sejauh ini, emas baru turun kurang dari 4% dari puncaknya setelah mengalami kenaikan sebesar 12% tahun ini," ujar Adrian, dikutip dari Kitco News, Minggu (2/3/2025).

Day juga menambahkan perbedaan harga emas antara pasar New York dan London bisa menyusut, yang berpotensi menekan harga lebih lanjut. 

"Namun, faktor-faktor fundamental yang mendorong pembelian emas selama dua tahun terakhir masih tetap kuat. Jika terjadi koreksi lebih lanjut hingga ke kisaran USD 2.600-an, kemungkinan itu hanya bersifat sementara," tambahnya.

 

 

Harga Emas Berpotensi Melemah

Ilustrasi harga emas hari ini
Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Marc Chandler, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, juga memperkirakan harga emas masih berpotensi melemah dalam waktu dekat.

"Emas mencapai rekor tertinggi pada 24 Februari di sekitar USD 2.956. Namun, aksi ambil untung dalam beberapa hari terakhir telah menekan harganya," jelas Chandler. 

Ia juga menyoroti bahwa emas justru menunjukkan perilaku lebih seperti aset berisiko dibandingkan sebagai aset safe haven.

Menurutnya, emas kini diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 20 hari untuk dua sesi berturut-turut. 

Chandler memperkirakan bahwa level dukungan awal emas berada di kisaran USD 2.814, dengan kemungkinan turun lebih jauh ke USD 2.770 jika tekanan jual berlanjut. 

"Indikator momentum mulai menunjukkan pelemahan. Para pedagang sebaiknya berhati-hati dalam menentukan titik terendah hingga ada tanda-tanda teknis pembalikan arah," tambahnya.

Optimisme Tetap Ada

Meskipun pasar tengah mengalami tekanan, tidak semua analis pesimis terhadap pergerakan emas. Rich Checkan, Presiden dan COO Asset Strategies International, justru yakin bahwa emas akan kembali menguat.

"Harga emas memang mengalami tekanan jual besar-besaran minggu ini, tapi aksi ambil untung ini sebenarnya wajar dan sehat. Saya memperkirakan emas akan segera menemukan dukungan kuat dan kembali naik minggu depan untuk mencoba menembus level USD 3.000,” jelasnya.

 

Hasil Survey Kitco

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)... Selengkapnya

Minggu ini, 14 analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dengan sentimen bullish jangka pendek Wall Street hampir menguap. Hanya tiga pakar, atau 21%, yang memperkirakan harga emas akan naik selama minggu depan, sementara sembilan analis, atau 64%, memperkirakan penurunan harga logam mulia tersebut. Dua pakar lainnya, yang mewakili 14% dari total, memperkirakan perdagangan emas akan bergerak menyamping minggu depan.

Sementara itu, 138 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan para investor Main Street yang optimis menjadi minoritas untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu. 62 pedagang eceran, atau 45%, memperkirakan harga emas akan naik lebih tinggi minggu depan.

Sementara itu 38 lainnya, atau 28%, memperkirakan logam kuning akan diperdagangkan lebih rendah. 38 investor lainnya, yang mewakili 28% dari total, memperkirakan emas akan berkonsolidasi dalam waktu dekat.

Sentimen Sepekan

Data ketenagakerjaan AS akan kembali menjadi fokus kalender berita ekonomi minggu depan, karena para pelaku pasar akan sangat menantikan rilis laporan nonfarm payrolls Februari pada Jumat pagi. 

Sorotan lainnya akan mencakup rilis estimasi IHK kilat Euro dan PMI Manufaktur ISM AS pada hari Senin, laporan ketenagakerjaan ADP dan PMI Jasa ISM AS pada hari Rabu, dan data klaim pengangguran mingguan pada Kamis.

Peristiwa besar lainnya minggu depan adalah keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa pada hari Kamis, dengan para ekonom memperkirakan penurunan suku bunga lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya