Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tambang batu bara PT Putra Perkasa Abadi (PPA) mencarter atau menyewa pesawat milik maskapai nasional PT Garuda Indonesia Tbk. Langkah ini untuk mengangkut 7 ribu tenaga kerja ke site atau tambang dan sebaliknya.
Perjanjian tersebut diresmikan lewat penandatanganan kerja sama antara Garuda Indonesia dengan Putra Perkasa Abadi yang diwakili oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Direktur Utama Putra Perkasa Abadi Christianto Setyo di Hangar 2 GMF AeroAsia, Kamis (12/8/2020).
Melalui penandatanganan ini, Garuda Indonesia akan menyediakan layanan penerbangan carter terkait kebutuhan crew rotation Putra Perkasa Abadi, dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 dan Bombardier CRJ-1000. "Rute yang dilayani dari dan menuju Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, dan Samarinda," tutur Irfan Setiaputra.
Advertisement
Irfan juga menuturkan, bila sektor carter pesawat ini menjadi fokus bisnis yang terus dikembangkan di tengah kondisi pandemi COVID-19. Mengingat layanan penerbangan carter saat ini menjadi salah satu opsi utama bagi sektor industri migas dan pertambangan yang membutuhkan fleksibilitas layanan transportasi udara bagi kebutuhan mobilitas tenaga kerjanya.
Maka, tak menutup kemungkinan, Garuda Indonesia membuka peluang bagi perusahaan tambang lain yang beroperasi di Indonesia, untuk menjalin kerjasama charter pesawat, demi perjalanan tugas perusahaan yang lebih aman dan memastikan kesehatan para penumpangnya.
"Sebab, dalam peraturan Kementerian Perhubungan, bila penerbangan komersial biasa hanya boleh diisi 70 persen saja, sementara pesawat carter boleh 100 persen terisi. Dengan catatan mereka dalam komunitas yang sama dan pencarter menjamin kesehatan klien," tutur Irfan.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Selama 5 Tahun
Sementara itu, Direktur Utama PT Putra Perkasa Abadi Christianto Setyo dalam kesempatannya mengatakan, bila fasilitas charter pesawat ini 100 persen diperuntukan untuk mobilitas 7 ribu karyawan.
"Tidak diperuntukan untuk barang, hanya mobilitas karyawan kami. Baik itu perjalanan dinas, pulang karena cuti lapangan dan memastikan penumpang selamat, aman dan sehat," tutur Christianto.
Kerjasama tersebut rencananya akan berlangsung sampai 5 tahun ke depan, dengan masa uji coba yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
Advertisement