TaniHub Bakal Ekspansi ke Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi

Dampak pandemi covid-19 sangat terasa pada bisnis TaniHub, tetapi tak menyurutkan perusahaan ekspansi.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Agu 2020, 17:05 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 17:05 WIB
TaniHub
Program pertanian kekinian, TaniHub. foto: Bhisma Adinaya/TaniGroup

Liputan6.com, Jakarta - TaniHub Group berencana akan melakukan ekspansi pendistribusian hasil pertanian ke pulau Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi, agar harga pangan lebih relatif stabil.

“Tahun depan kita tidak ingin terfokus di pulau Jawa dan Bali, tapi ingin juga merambah ke Kalimantan, sumatera, dan Sulawesi tujuannya memastikan pendistribusian barang hasil pertanian itu merambah sehingga harga lebih relatif stabil,” kata CEO dan Co-Founder TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan, dalam Konferensi Pers “TaniHub Group Taniversary” secara virtual, Senin (24/8/2020).

Selain itu, dengan ekspansi ke luar Jawa dan Bali diharapkan bisa mendorong para petani untuk terus mengembangkan budidaya pertaniannya, dalam jumlah yang signifikan sehingga meningkatkan kesejahteraannya.

Ivan pun mengakui dampak pandemi covid-19 sangat berdampak pada bisnis TaniHub, lantaran adanya pembatasan sosial berskala besar dan akses distribusi yang terbatas, membuat beberapa merchant TaniHub menutup usahanya.

“Tapi satu hal yang terjadi kita tidak hanya bergantung dan beroperasi di kota-kota besar (Jabodetabek), tapi kita juga beroperasi di kota-kota kecil lainnya di mana di kota-kota tersebut relatif lebih stabil tingkat konsumsinya,” ujarnya.

Dampak pandemi lainnya, yakni terjadi perubahan perilaku belanja di masyarakat yang tadinya tergantung pembelian secara offline, menjadi online. Kendati begitu, perubahan perilaku ini memberikan keuntungan bagi TaniHub.

“Secara overall saya bisa bilang dengan kondisi pandemi bisnis TaniHub tumbuh sangat pesat walaupun ada beberapa sektor atau komoditi yang menurun,” ujarnya.

Memang dalam kurun waktu 4 tahun, TaniHub berfokus pada pengembangan petaninya dengan memastikan agar para petani mendapatkan akses market, akses permodalan, dan akses supply chain yang memadai.

“Ke depannya kita mulai melengkapi dari sisi demand-nya dan konsumen itu yang menjadi fokus dan konsentrasi kita berikutnya, dimana kita paham betul dalam menyediakan makanan yang berkualitas itu sangat penting, dalam mendukung program pemerintah menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak Indonesia,” pungkasnya.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

TaniHub Group Dapat Pendanaan USD 17 Juta

Aktivitas Tanihub. (Dok Tanihub Group)
Aktivitas Tanihub. (Dok Tanihub Group)

Sebelumnya, TaniHub Group, startup agritech, resmi mendapatkan perpanjangan putaran pendanaan Seri A atau Seri A Plus sebesar USD 17 juta. Dengan suntikan tersebut, total pendanaan ekuitas yang telah diraih perusahan mencapai USD 29 juta sejak 2016.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures bersama Intudo Ventures, dengan partisipasi dari para investor baru, yaitu UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.

Sejak meraih pendanaan Seri A tahun lalu, TaniHub Group mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat, yaitu lebih dari 300 persen. Sebanyak lebih dari 30 ribu petani skala kecil telah bergabung ke dalam ekosistem TaniHub Group.

Platform e-commerce TaniHub menghubungkan para petani dengan lebih dari 5.000 pelanggan B2B, dari usaha kecil dan menengah (UKM), hotel, restoran dan katering, hingga industri pengolahan makanan, serta lebih dari 115 ribu pelanggan individu.

TaniHub saat ini memiliki lima kantor cabang dan pusat distribusi, yaitu di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Perusahaan berencana membuka tiga cabang lagi untuk memperluas jangkauan secara nasional dan menyediakan proses supply chain dari hulu ke hilir yang lebih mulus.

President dan Co-Founder TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan, regenerasi petani adalah hal yang krusial untuk sektor pertanian Indonesia, yang masih menjadi salah satu kontributor terbesar terhadap perekonomian negeri ini.

Petani perlu meningkatkan produktivitas dan pendapatannya karena keduanya adalah faktor penting untuk menjamin generasi muda bahwa sektor pertanian menawarkan prospek yang cerah.

"Ekosistem TaniHub Group didesain untuk membantu petani meraih mimpi-mimpi mereka dan konsumen dapat menikmati produk pertanian di harga yang wajar," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (1/4/2020).

CEO dan Co-Founder TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan mengatakan, TaniHub berfokus pada pembangunan infrastruktur dan supply chain, yang saat ini adalah salah satu tantangan terbesar di sektor pertanian.

"Kami berkomitmen memperkuat kerja sama kami dengan para mitra di B2B, termasuk usaha kecil dan menengah. Kami berharap dapat mencatat pertumbuhan yang lebih baik tahun ini dan dapat menjangkau seluruh kota di Indonesia pada 2022.” tutur dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya