Berantas Kapal Pencuri Ikan, Menteri Edhy Beli Senapan Pindad Rp 7 Miliar

KKP untuk memperkuat pengawasan dan memberantas kapal pencuri ikan yang masuk wilayah Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 26 Agu 2020, 16:57 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2020, 16:55 WIB
Kapal Pengawas Perikanan milik KKP menangkap satu Kapal Perikanan Asing (KIA) asal Filipina yang melakukan kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia. (Dok KKP)
Kapal Pengawas Perikanan milik KKP menangkap satu Kapal Perikanan Asing (KIA) asal Filipina yang melakukan kegiatan illegal fishing di perairan Indonesia. (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyiapkan dana sekitar Rp 7 miliar untuk belanja senjata Senapan Serbu 2 (SS2) buatan PT Pindad (Persero) sebanyak 200 pucuk.

Senjata tersebut nantinya akan dipakai oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP untuk memperkuat pengawasan dan memberantas kapal pencuri ikan yang masuk wilayah Indonesia.

"Untuk senjata, Pindad sedang proses untuk 200 pucuk untuk perbaikan ke standar sipil. Jadi realisasinya tinggal menunggu senjatanya jadi," kata Edhy di kantornya, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020.

Adapun, pengadaan senjata ini menggunakan dana APBN dan pihaknya sudah melakukan down payment (DP) sebesar 20 persen.

Untuk saat ini, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP mempunyai 38 kapal perikanan. Namun yang aktif beroperasi hanya sebanyak 28 unit, dimana 10 unit lainnya sedang mengalami perbaikan.

Tak hanya itu, Edhy menyatakan pihaknya telah menerima niat baik Jepang yang memberikan 2 kapalnya guna memperketat pengawasan kelautan.

Namun, hal itu belum terealisasi karena terganjal satu aturan. Kini pihaknya tengah menyelesaikan permasalahan tersebut.

Edhy juga menyatakan sudah berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memperkuat pengawasan sumber daya laut. Kata Edhy, Menhan sudah mendapat informasi bahwa Amerika Serikat akan menghibahkan kapal pengawasnya kepada Indonesia.

Dia mengatakan, saat ini jumlah armada KKP dinilai belum cukup untuk mengawasi lautan Indonesia. Oleh karenanya, pihaknya akan terus mengusahakan penambahan alat dan senjata agar pertahanan maritim Indonesia semakin kuat.

"Makanya kerja sama lintas sektor sangat penting dan kami siap," kata Edhy.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Senapan Jarak Jauh Pindad Jadi Senjata Terbaik di Dunia

20160609- Produk Baru Pindad-Senjata Api-Jakarta- Angga Yuniar
Produk baru buatan Pindad dipamerkan di Kemenhan, Kamis (9/6). Senjata baru tersebut Senapan Serbu SS3, Senapan Serbu SS2 subsonic 5,66mm, Sub Machine Gun PM3 dan Pistol G2 Premium. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Pindad (Persero) patut berbangga hati terkait produk-produk buatannya yang banyak digunakan militer atau kepolisian negara lain. Ternyata, salah satu produk Pindad, masuk dalam kategori senjata terbaik di dunia.

Predikat ini didapatkan Pindad saat mengikuti pameran dan uji senjata di Yordania beberapa waktu lalu. Pindad membawa beberapa senjata unggulannya, termasuk salah satunya Senapan Runduk SPR 2 dan SPR 3.

SPR 2 dan SPR 3 inilah yang menjadi senjata terbaik di dunia. Sebagai senjata khusus tembak jarak jauh (sniper) dua senjata Pindad ini dinilai mumpuni, modern, serta memiliki kualitas yang diakui dunia.

 

‎Secara rinci, SPR 2  berkaliber 12,7 mm x 99 mm, panjang senapan 1.755 mm, berat keseluruhan 19,5 kg, panjang barel 1.055 mm, kapasitas peluru antara 5-10 butir. Rifling atau alur spiral berulir pada bagian dalam laras senjata api ini yakni 8 grooves, RH 381 mm (15”) twist.

Kecepatan rata-rata lesatan peluru 900 meter per detik dan jangkauan 2 km.Keistimewaan SPR 2 ini dibanding senapan dari negara adalah terletak pada jangkauan, ketepatan, dan silencer atau peredam suara hentakan dari tembakan.

Silencer yang dipasang bisa menurunkan hentakan suara tembakan sekitar 20-30 desibel. Senjata ini juga dilengkapi perangkat night vision dan teleskop dengan pembesaran ukuran 5-25 kali‎.Sementara untuk SPR 3, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan SPR 2.

Perbedaan yang lebih mencolok, peluru yang diluncurkan dari senjata ini mampu menembus baja hingga setebal 3 cm. Tak hanya itu SPR 3 juga dilengkapi dengan peluru subsonic, sehingga mampu menimbulkan efek hentakan suara yang lebih minim‎.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya