Ini 20 Negara Paling Inovatif di Dunia pada 2020

Global Innovation Index (GII) 2020 menemukan bahwa pandemi COVID-19 telah menekan perkembangan inovasi di seluruh dunia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Sep 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 10:30 WIB
Ilustrasi Inovasi
Forum Liputan6

Liputan6.com, Jakarta - Global Innovation Index (GII) 2020 menemukan bahwa pandemi COVID-19 telah menekan perkembangan inovasi di seluruh dunia. Termasuk kemungkinan menghambat beberapa kegiatan inovatif sementara harus melakukan katalisasi dalam aspek lain, terutama di sektor kesehatan.

Dalam konteks tema GII 2020 ‘Who Will Finance Innovation?’, yang menjadi pertanyaan kuncinya adalah bagaimana kejatuhan ekonomi dari krisis COVID-19 akan berdampak pada perusahaan baru, modal ventura, dan sumber pembiayaan inovasi tradisional lainnya.

Pemerintah di banyak negara telah menyiapkan berbagai paket atau stimulus bantuan darurat untuk meredam dampak penguncian dan menghadapi ancaman resesi. Melihat situasi ini, GII 2020 menyarankan agar adanya fokus dukungan yang memprioritaskan inovasi, terutama untuk perusahaan kecil dan perusahaan baru yang menghadapi rintangan dalam mengakses stimulus bantuan.

Dalam GII 2020 ini, menunjukkan adanya pergeseran peringkat ke arah negara-negara di bagian timur secara bertahap dalam lokus inovasi sebagai sekelompok ekonomi Asia, terutama China, India, Filipina dan Vietnam. Negara-negara tersebut telah meningkat pesat dalam peringkat inovasi selama bertahun-tahun.

Kemudian Swiss, Swedia, AS, Inggris, dan Belanda memimpin peringkat inovasi, dengan ekonomi Asia kedua yaitu Republik Korea yang bergabung dalam 10 besar untuk pertama kalinya. Menyusul Singapura yang berada di peringkat 8.

Sementara peringkat 10 besar didominasi oleh negara berpenghasilan tinggi. Melansir dari keterangan resmi GII 2020, Kamis (3/9/2020), berikut deretan peringkat negara inovatif:

1 Switzerland (Number 1 in 2019)

2 Sweden (2)

3 United States of America (3)

4 United Kingdom (5)

5 Netherlands (4)

6 Denmark (7)

7 Finland (6)

8 Singapore (8)

9 Germany (9)

10 Republic of Korea (11)

11 Hong Kong (China) (13)

12 France (16)

13 Israel (10)

14 China (14)

15 Ireland (12)

16 Japan (15)

17 Canada (17)

18 Luxembourg (18)

19 Austria (21)

20 Norway (19)

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Daftar Negara Paling Inovatif di Dunia pada 2020, Indonesia Urutan Berapa?

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017  Optimis Capai 5,3 Persen
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibukota Jakarta, Sabtu (14/1). Hal tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Di tegah pandemi covid-19, Indonesia berhasil menempati peringkat ke-85 dalam Global Innovation Index (GII) 2020.

GII 2020 menunjukkan adanya inovasi yang terus bergeser berdasarkan geografi. Selama bertahun-tahun, India, Cina, Filipina, dan Vietnam merupakan negara dengan kemajuan ekonomi yang paling signifikan dalam peringkat inovasi GII dari waktu ke waktu. Keempat negara ini sekarang berada di 50 besar.

Ekonomi dengan kinerja terbaik di GII hampir secara eksklusif masih berasal dari kelompok berpenghasilan tinggi. Yakni China pada peringkat ke-14, dan menjadi satu-satunya ekonomi berpenghasilan menengah di peringkat 30 besar GII. Kemudian disusul oleh Malaysia pada peringkat ke-33.

Selanjutnya ada India menempati peringkat ke-48 dan Filipina ke-50, sekaligus masuk ke dalam peringkat 50 besar untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Filipina mencapai peringkat terbaiknya pada 2014 pada urutan ke-100.

Menuju kelompok berpenghasilan menengah ke bawah, Vietnam menempati peringkat ke-42 untuk tahun kedua secara berturut-turut dari peringkat ke-71 pada 2014. Indonesia menempati peringkat 85 dan masuk dalam 10 besar kelompok ini. Sementara pada kelompok berpenghasilan rendah ada Tanzania berada pada peringkat ke-88.

Pandemi COVID-19 telah menekan perkembangan inovasi di seluruh dunia. Termasuk kemungkinan menghambat beberapa kegiatan inovatif sementara harus melakukan katalisasi dalam aspek lain, terutama di sektor kesehatan.Pemerintah di banyak negara telah menyiapkan berbagai paket atau stimulus bantuan darurat untuk meredam dampak penguncian dan menghadapi ancaman resesi.

Melihat situasi ini, GII 2020 menyarankan agar adanya fokus dukungan yang memprioritaskan inovasi, terutama untuk perusahaan kecil dan perusahaan baru yang menghadapi rintangan dalam mengakses stimulus bantuan.

“Sekarang ada risiko nyata terhadap keterbukaan internasional dan kolaborasi dalam inovasi. Menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, baik sanitasi, lingkungan, ekonomi atau sosial, dunia perlu menggabungkan upaya dan sumber daya untuk memastikan pembiayaan inovasi yang berkelanjutan, ”kata Direktur Eksekutif INSEAD untuk Indeks Global Bruno Lanvin dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (3/9/2020).

Dalam konteks tema GII 2020 ‘Who Will Finance Innovation?’, salah satu temuan GII adalah uang untuk mendanai usaha inovatif semakin mengering. Kesepakatan VC mengalami penurunan tajam di seluruh Amerika Utara, Asia, dan Eropa. Dampak dari kekurangan pendanaan inovasi ini akan menjadi tidak merata, dengan efek negatif yang dirasakan lebih berat oleh Venture Capital (VC) tahap awal, oleh startup intensif Litbang, dan di negara-negara yang biasanya bukan hotspot VC.

Meskipun dampak pandemi pada sistem sains dan inovasi akan membutuhkan waktu untuk berkembang, terdapat tanda-tanda positif dari peningkatan kolaborasi internasional dalam sains. Pada saat yang sama, terdapat kekhawatiran bahwa proyek penelitian besar akan terganggu dan penutupan internasional untuk mengejar inovasi.

Krisis COVID-19 ini telah memicu inovasi di banyak sektor baru dan tradisional, seperti kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan ritel.

Daftar Negara

FOTO: 55 Tahun Kemerdekaan Singapura
Masyarakat menyaksikan perayaan Hari Kemerdekaan di Singapura, Minggu (9/8/2020). Singapura pada 9 Agustus 2020 memperingati 55 tahun kemerdekaannya. (Xinhua/Then Chih Wey)

Peringkat Global

1 Switzerland (Number 1 in 2019)

2 Sweden (2)

3 United States of America (3)

4 United Kingdom (5)

5 Netherlands (4)

6 Denmark (7)

7 Finland (6)

8 Singapore (8)

9 Germany (9)

10 Republic of Korea (11)

11 Hong Kong (China) (13)

12 France (16)

13 Israel (10)

14 China (14)

15 Ireland (12)

16 Japan (15)

17 Canada (17)

18 Luxembourg (18)

19 Austria (21)

20 Norway (19)

 

Top 10 Asia

1 Singapore (Globally: 8)

2 Republic of Korea (Globally: 10)

3 Hong Kong, China (Globally: 11)

4 China (Globally: 14)

5 Japan (Globally: 16)

6 Australia (Globally: 23)

7 New Zealand (Globally: 26)

8 Malaysia (Globally: 33)

9 Viet Nam (Globally: 42)

10 Thailand (Globally: 44)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya