Hadapi Pandemi, Aprindo Dukung Kerja Sama Peritel Modern dengan E-Commerce

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengapresiasi langkah PT. Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang berkolaborasi dengan Shopee Indonesia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Sep 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 14:15 WIB
hypermart-130424b.jpg
Hypermart.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengapresiasi langkah PT. Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang berkolaborasi dengan Shopee Indonesia untuk memperkuat strategi omni-channel MPPA di tengah situasi Covid-19.

“Apa yang dilakukan ini adalah sinergi. Sinergi yang konkrit dan real. Kami mengapresiasi MPPA sebagai bagian dari Aprindo yang juga penuh dengan creativity, penuh dengan inisiasi sehingga dapat menaikkan service level kepada konsumen di masa pandemic ini,” ujar ketua umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey dalam video konferensi, Senin (14/9/2020).

Melalui kerjasama ini, produk hypermart dapat dijumpai dalam platform Shopee sebagai official store. Hal ini, kata Roy, cukup relevan dengan keadaan saat ini, Dimana sedang diberlakukan pembatasan sosial untuk menekan laju penyebaran virus covid-19.

“Ini seiring dengan kondisi saat ini. Pada hari ini, kita mulai stay at home, work from home. Dan tentunya tidak perlu ragu, selain dapat tetap berkunjung ke mal dan ritel modern yang memang dikecualikan dan tetap buka. Tetapi juga kalau memang stay at home, work from home, bisa lewat aplikasi, melalui Shopee,” kata dia.

Tak sekedar sinergi, menurut Roy kerjasama ini merupakan bagian dari perubahan era. “Dimana satu satunya yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri, tutur Roy.

Sehingga, inilah yang disebut Rou sebagai konsep omni-channel. Dimana ‘omni’ sendiri merujuk pada model bisnis lintas channel yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan kemudahan pengalaman pelanggan. “Artinya bisa lewat aplikasi, kemudian bisa juga lewat telepon delivery,” kata dia.

“Harapan kami, Aprindo, melalui apa yang dilakukan ini tentunya dapat menggerakkan ekonomi kita, meningkatkan konsumsi kita,” ujar Roy. Hal tersebut diungkapkan nya mengingat Indonesia merupakan negara yang ekonominya bergantung pada konsumsi. Sehingga diharapkan melalui kerjasama ini dapat turut meningkatkan konsumsi, baik dalam waktu dekat maupun di masa yang akan datang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengusaha Ritel Sebut Bansos Pemerintah Bantu Warga Lepas dari Kemiskinan

FOTO: Melihat Proses Pengemasan Bantuan Sosial Pemerintah Pusat
Pekerja memindahkan paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah pusat menyalurkan paket bansos selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengapresiasi pemberian stimulus dari pemerintah yang berbentuk bantuan sosial (bansos) selama wabah pandemi Covid-19.

Selain mendongkrak daya beli masyarakat, ia menilai bantuan tersebut juga berperan membuat warga Indonesia lepas dari bayang-bayang kemiskinan selama masa krisis saat ini.

"Pemerintah telah memberikan banyak stimulus, karena bakal banyak kemiskinan jika pemerintah tidak memberikan bantuan sosial (bansos)," kata Roy dalam sesi teleconference, Kamis (13/8/2020).

"Jadi kita tahu situasi saat ini. Kita mengapresiasi pemerintah yang sudah memberikan banyak stimulus kepada kami," dia menambahkan.

Lebih lanjut, Roy juga menyoroti para pelaku ritel tradisional yang wajib berinovasi untuk mempertahankan kegiatan usahanya. Salah satunya dengan cara memperbaiki pelayanan kepada customer dan tetap mengedepankan faktor kesehatan, seperti menyediakan spot delivery service di luar toko.

"Sebanyak 90 persen anggota Aprindo telah mengubah bisnisnya, termasuk omnichannel (model bisnis lintas channel), dan kita juga menyiapkan rencana untuk bangkit," terangnya.

Oleh karenanya, ia berkesimpulan, pelaku usaha dan pelanggan harus mau bersama-sama menjaga faktor kesehatan dan keamanan. Itu disebutnya menjadi kunci untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

"Kesehatan dan keamanan harus diimplementasikan dalam pola pikir kita. Ini penting, dan kedisiplinan pada semua level di lingkungan sosial kita. Ini penting untuk mencegah gelombang kedua pandemi ini," imbuh Roy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya