Bank Mandiri Rilis Layanan API untuk Pulihkan Ekonomi Nasional

Sebagai bagian dari roadmap transformasi digital Bank Mandiri, mandiri API akan menjadi katalis pertumbuhan dan pengembangan digital ecosystem saat ini.

oleh Tira Santia diperbarui 14 Sep 2020, 18:10 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 18:10 WIB
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi (tengah).
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi (tengah). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk resmi merilis 16 portal Application Programming Interface (API) untuk memperkuat sektor riil domestik dalam rangka pemulihan ekonomi di Indonesia. Hadirnya API ini juga untuk mengintegrasikan produk dan layanan Bank Mandiri dalam proses bisnis mereka.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, dengan adanya Mandiri API ini akan membuat kerjasama platform digital mitra baik e-commerce, fintech, start-up, dan korporasi lainnya akan semakin mudah dilakukan. Mitra bisnis dapat menikmati keleluasaan dalam melakukan pengujian dan implementasi berbagai layanan perbankan Bank Mandiri dalam platform digital mitra.

“Keberadaan API dalam dunia aplikasi digital adalah suatu keharusan. Terlebih lagi, API adalah kunci dari open banking yang menjadi salah satu inisiatif BI dan OJK dalam membangun dan memperluas inklusi keuangan,” kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, di Jakarta, Senin (14/9/2020)

Hery menjelaskan sebagai bagian dari roadmap transformasi digital Bank Mandiri, mandiri API akan menjadi katalis pertumbuhan dan pengembangan digital ecosystem saat ini.

Sehingga nasabah Bank Mandiri bisa memiliki lebih banyak pilihan untuk dapat mengakses layanan perbankan Bank Mandiri pada platform mitra tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi.

Selain itu Mandiri API sebagai salah satu bentuk lanjutan transformasi digital Bank Mandiri yang melibatkan digital ecosystem. Dengan terbukanya pintu akses nasabah terhadap layanan Bank Mandiri melalui platform digital mitra, nasabah bisa semakin nyaman bertransaksi dari berbagai channel.

“Di tengah keterbatasan yang dirasakan akibat dampak pandemi Covid-19 ini, Bank Mandiri ingin membuka jalan seluas-luasnya kepada nasabah untuk bertransaksi. Di sisi lain, kami juga ingin menjaga keberlangsungan usaha dengan meningkatkan keterikatan dunia usaha dan ekosistem digital yang ada pada saat ini,” pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

223 Kantor Cabang Bank Mandiri Buka Selama PSBB Jakarta, Cek Jam Operasionalnya

Bank Mandiri Pimpin Pangsa Pasar Sindikasi Indonesia
Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bank Mandiri menyesuaikan kantor cabang operasional di Wilayah DKI Jakarta sesuai menyusul Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara penuh untuk mengerem laju penambahan kasus Covid-19.

Berlaku sejak Senin, 14 September 2020, Bank Mandiri tetap buka dengan jumlah cabang yang operasional sebanyak 223 kantor di seluruh DKI Jakarta, dibandingkan dengan 287 kantor cabang pada masa PSBB transisi sebelumnya. Mereka akan memberikan layanan perbankan mulai pukul 09.00 hingga 14.00 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh seluruh karyawan.

 

Menurut Direktur Operations Bank Mandiri Panji Irawan, pengoperasian cabang tersebut telah menyesuaikan dengan arahan Pemprov DKI Jakarta terkait penghentian operasional beberapa kawasan, gedung ataupun instansi lain.

“Jika ada kantor cabang Bank Mandiri yang berada di dalam kawasan atau gedung atau wilayah yang ditutup, tentu kami harus mengalihkan operasional cabang tersebut ke cabang terdekat," kata Panji.

Faktor lain yang akan diperhatikan adalah kedekatan antar cabang yang memungkinkan dilakukan pengalihan operasional. Untuk itu, nasabah dapat mengakses informasi data cabang operasional melalui Bmri.id/operasionalcabang yang akan diupdate secara harian.

Panji melanjutkan, dalam penerapan waktu kerja ini, pihaknya berharap dukungan dan pengertian nasabah untuk mengikuti ketentuan yang ditetapkan di setiap kantor cabang Bank Mandiri, terutama terkait protokol kesehatan.

Protokol kesehatan yang diterapkan saat ini antara lain pemeriksaan suhu tubuh nasabah dan pegawai menggunakan thermometer gun sebelum memasuki gedung kantor Bank Mandiri. Lalu, pembatasan kontak langsung antara pegawai dan nasabah, serta pengaturan antrian nasabah dengan konsep physical distancing

Di samping itu, Bank Mandiri juga memastikan seluruh teller menggunakan masker dan sarung tangan, menyiapkan hand sanitizer, memasang akrilik di counter teller dan meja CS serta melakukan penyemprotan gedung dengan cairan disinfektan secara berkala.

"Dalam kondisi seperti ini, prioritas kami tentu adalah kesehatan serta keselamatan nasabah dan karyawan," kata Panji.

Terkait layanan, pihaknya berharap nasabah dapat memanfaatkan berbagai channel elektronik Bank Mandiri yang bisa menggantikan peran kantor cabang, antara lain ATM/CRM berikut mesin EDC, serta melalui channel berbasis aplikasi/web, seperti aplikasi Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri Cash Management, dan termasuk juga transaksi melalui agen branchless banking.

Bahkan, seiring dengan transformasi digital Bank Mandiri, saat ini masyarakat luas juga dapat melakukan pembukaan rekening tabungan di manapun, tanpa harus datang ke kantor bank maupun bertemu dengan staff perbankan di Bank Mandiri.

"Semua keperluan untuk pembukaan tabungan dapat dilakukan dengan video call," kata Panji.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya