Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Asian Development Bank (ADB) menunjukkan bahwa kurang lebih 50 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menutup usahanya akibat terdampak pademi Covid-19. Sementara 88 persen usaha mikro tidak lagi memiliki tabungan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, hasil survei dilakkan ADB ada benarnya. Mengingat hampir dari mereka atau pelaku UMKM banyak yang mengurangi tenaga kerja karena terdampak pandemi.
Hasil survei ADB, juga sejalan dengan dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM. Di mana UMKM yang paling terdampak itu memang adalah dari sisi penjualan. Rata-rata omzet mereka turun ada 40 persen sampai 70 persen.
Advertisement
"Akibatnya apa? Akibatnya kemudian karena omzet turun pendapatan turun sehingga kemudian mereka mengalami kesulitan untuk membayar bunga dan cicilannya," kata dia saat menjadi pembicara di High Level Seminar: Peran Serta Pengusaha Nahdliyyin dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional, Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Karena itu pemerintah telah mencoba menjawab masalah yang dihadapi UMKM. Pertama adalah dari sisi supply yaitu lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN) khususnya untuk mengatasi problem pembiayaan kepada UMKM.
Pemerintah meluncurkan program restrukturisasi pinjaman selama 6 bulan. Di mana subsidi bunganya pemerintah yang nanggung 6 persen untuk usaha kecil mikro. Sedangkan yang menengah diberikan mencapai 3 dan 2 persen.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pinjaman Murah
Selain itu, kata dia, pemerintah juga menyediakan pinjaman murah dengan bunga 2 sampai 3 persen. Khusus untuk usaha mikro yang pinjaman di bawah 10 juta diberikan 0ersen bunganya sampai Desember.
"Jadi kita harapkan dengan begitu sebenarnya mereka bisa kita bantu dari sisi pembiayaan," katanya.
Sedangkan khusus untuk usaha mikro pemerintah juga memberikan hibah kepada modal kerja bukan dalam bentuk pinjaman untuk 12 juta pelaku usaha mikro. Dan rata-rata perorang diberikan Rp2,4 juta.
"Dan ini sedang dalam tahap percepatan baru 9,1 juta yang sudah terdistribusi sejak program ini diluncurkan 24 Agustus yang lalu," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement