Menteri Teten: Rata-Rata Omzet UMKM Turun 70 Persen selama Pandemi

Sebanyak 50 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menutup usahanya akibat terdampak pademi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2020, 15:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 15:30 WIB
UMKM Boneka Bertahan di Tengah Pandemi Corona
Ibu rumah tangga menyelesaikan pembuatan boneka adat Indonesia di Ammie Dolls, Kawasan Depok, Kamis (13/08/2020). UMKM binaan Pertamina ini sebelum masa pandemi mampu menghasilkan 200 pasang boneka tiap bulannya dengan harga antara 135 ribu hingga Rp 200 ribu per pasang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Asian Development Bank (ADB) menunjukkan  bahwa kurang lebih 50 persen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menutup usahanya akibat terdampak pademi Covid-19. Sementara 88 persen usaha mikro tidak lagi memiliki tabungan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, hasil survei dilakkan ADB ada benarnya. Mengingat hampir dari mereka atau pelaku UMKM banyak yang mengurangi tenaga kerja karena terdampak pandemi.

Hasil survei ADB, juga sejalan dengan dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM. Di mana UMKM yang paling terdampak itu memang adalah dari sisi penjualan. Rata-rata omzet mereka turun ada 40 persen sampai 70 persen.

"Akibatnya apa? Akibatnya kemudian karena omzet turun pendapatan turun sehingga kemudian mereka mengalami kesulitan untuk membayar bunga dan cicilannya," kata dia saat menjadi pembicara di High Level Seminar: Peran Serta Pengusaha Nahdliyyin dalam Revitalisasi Ekonomi Nasional, Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Karena itu pemerintah telah mencoba menjawab masalah yang dihadapi UMKM. Pertama adalah dari sisi supply yaitu lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN) khususnya untuk mengatasi problem pembiayaan kepada UMKM.

Pemerintah meluncurkan program restrukturisasi pinjaman selama 6 bulan. Di mana subsidi bunganya pemerintah yang nanggung 6 persen untuk usaha kecil mikro. Sedangkan yang menengah diberikan mencapai 3 dan 2 persen.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pinjaman Murah

Pojok UMKM Cibodas Dibangun Bantu Promosi Produk
Pedagang menata dagangannya di Pojok UMKM, Kota Tangerang, Jumat (22/8/2020). Pemerintah daerah setempat meluncurkan Pojok UMKM Cibodas dalam rangka membantu pelaku usaha mempromosikan hasil produknya demi meningkatkan perekonomian wilayah di tengah pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, kata dia, pemerintah juga menyediakan pinjaman murah dengan bunga 2 sampai 3 persen. Khusus untuk usaha mikro yang pinjaman di bawah 10 juta diberikan 0ersen bunganya sampai Desember.

"Jadi kita harapkan dengan begitu sebenarnya mereka bisa kita bantu dari sisi pembiayaan," katanya.

Sedangkan khusus untuk usaha mikro pemerintah juga memberikan hibah kepada modal kerja bukan dalam bentuk pinjaman untuk 12 juta pelaku usaha mikro. Dan rata-rata perorang diberikan Rp2,4 juta.

"Dan ini sedang dalam tahap percepatan baru 9,1 juta yang sudah terdistribusi sejak program ini diluncurkan 24 Agustus yang lalu," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya