PLN Pasok Listrik 20 MVA ke Proyek Tambang Emas Doup Sulut

Perusahaan tambang emas PT Arafura Surya Alam (ASA) mendapat pasokan listrik dari PT PLN sebesar 20 Mega Volt Ampere MVA.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Okt 2020, 12:10 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 12:10 WIB
PLN rampungkan pembangunan jaringan transmisi di gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI).
PLN rampungkan pembangunan jaringan transmisi di gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan tambang emas PT Arafura Surya Alam (ASA) mendapat pasokan listrik dari PT PLN (Persero) sebesar 20 Mega Volt Ampere (MVA), untuk keperluan Tambang Emas Doup, di Desa Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, Bapak Leo Basuki Bremani mengatakan, Keberadaan proyek tambang emas PT ASA dapat menggairahkan perekonomian, PLN siap mendukungnya dengan memberikan kepastian pasokan listrik.

“Kekuatiran akan semakin lesunya ekonomi menjadi terkurangi, karena ternyata ada sisi lain yang menggeliat, ada sisi lain yang bertumbuh, salah satunya PT ASA. Maka kami pun dengan senang hati mendedikasikan tenaga listrik kami, salah satunya untuk PT ASA,” kata Leo, di Jakarta, Senin (26/10/2020).

PT ASA yang merupakan anak Usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT PLN (Persero).

Dalam perjanjian tersebut, PT PLN bersedia menjual dan menyalurkan tenaga listrik dengan Layanan Premium Silver tarif industri LI-3 dengan Daya 20 MVA kepada ASA, dimana tenaga listrik tersebut akan disalurkan untuk keperluan Tambang Emas Doup, di Desa Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

Menurut Leo, jika PT ASA membutuhkan listrik di luar kebutuhan proyek yang ada di lokasi tersebut, juga untuk kebutuhan listrik para karyawan, PLN siap melayani.

Saat ini PLN sedang membangun jaringan transmisi dari GI Otam ke GI Tutuyan. Progressnya sudah mencapai 20 persen dan diperkirakan selesai pada Juni 2021.

Sementara Direktur ASA, Budi Santoso mengakui bahwa ini merupakan batu pijakan penting dalam pengembangan proyek Doup yang dikelola PT ASA.

"Adanya komitmen serta jaminan ketercukupan kebutuhan tenaga listrik untuk proyek tambang emas ASA tersebut dari pihak yang bisa diandalkan seperti PLN, telah memberikan dan menambah keyakinan yang tinggi bagi perusahaan untuk bisa mencapai target penyelesaian konstruksi proyek Doup pada akhir 2021,” tandas Budi.

PSAB juga mengoperasikan tambang emas Bakan yang dikelola PT J Resources Bolaang Mongondow, Tambang emas Seruyung, Kalimantan Utara yang dikelola PT Sago Prima Pratama dan Tambang Emas Penjom di Malaysia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Erick Thohir: PLN dan Masdar Bangun PLTS 145 MW, Terbesar di Asia Tenggara

PLTS milik PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap
PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap menerapkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk keperluan masyarakat luas.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, pemerintah melalui Kementerian BUMN terus berkomitmen mewujudkan ketahanan energi nasional. Salah satunya dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) antara PLN dan Masdar dari UEA dengan kapasitas 145MW dan menjadi terbesar di Asia Tenggara

Erick bilang, ketahanan energi nasional, bersama dengan ketahanan pangan dan kesehatan, akan mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional Indonesia Emas 2045.

Kebijakan yang disusun untuk mencapai hal itu harus memperhatikan ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan, keberlanjutan dan turut memastikan daya saing Indonesia.

"Jangan sampai kita buat kebijakan yang memperlemah daya saing. Dan jangan sampai kita buat kebijakan yang menghambat transformasi energi nasional," ujar Erick Thohir dalam potongan video yang ditayangkan di webinar Pengembangan Energi Baru Terbarukan, Kamis (22/10/2020).

Saat ini, lanjut Erick, pemerintah memastikan transformasi energi tersebut terlaksana dengan pengembangan EV (electric vehicle) battery, mendorong sinergi antara refinery dengan petrokimia, implementasi B30 dan penggalian potensi EBT lainnya.

Pihaknya sudah menugaskan kepada BUMN-BUMN klaster energi dan minerba seperti MIND ID, Pertamina, PLN dan lainnya untuk terus berinvestasi di sektor EBT untuk masa depan energi Indonesia.

Erick juga menyebutkan akan terus mendorong terlaksananya program transformasi energi lainnya dalam waktu dekat, mulai dari gasifikasi batu bara hingga pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bekerjasama dengan Uni Emirat Arab (UAE).

"Percepatan gasifikasi batu bara menjadi dimetil sehingga bisa mengurangi impor LPG yang sekarang sampai 6 juta metrik. Kemudian, percepatan program pembangunan listrik tenaga surya antara PLN dan Masdar dari UEA dengan kapasitas 145MW, terbesar di Asia Tenggara," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya