Rentetan Perjalanan Menteri KKP Edhy Prabowo di AS Sebelum Ditangkap KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilaporkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

oleh Tira Santia diperbarui 25 Nov 2020, 08:11 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2020, 08:07 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. (Tira/Liputan6.com)
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilaporkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Proses penangkapan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Rabu, 25 November 2020 dini hari tadi.

Edhy Prabowo baru saja pulang dari kunjungannya ke Hawaii, Amerika Serikat (AS). Kepergiannya ke Negeri Paman Sam mulai diketahui sejak Kamis, 19 November 2020 pekan lalu, pada acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-5.

Pada saat itu, mengabarkan dirinya tengah berada di Konsulat Jenderal RI di Los Angeles, Amerika Serikat. Dia pun berbincang dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bahwa dirinya hendak terbang ke Hawaii untuk urusan di sektor perikanan.

"Mohon izin saya menggunakan kantor cabang ibu di LA, karena kebetulan saya sedang tugas untuk menuju ke Hawaii dalam rangka mengunjungi Ocean Institute," kata Menteri Edhy, seperti dikutip Rabu (25/11/2020).

Dia menyampaikan, tujuannya berangkat ke Hawaii adalah untuk mempelajari produksi benih-benih udang, khususnya vaname yang hendak ia kembangkan di Tanah Air.

"Kebetulan karena sekarang kita sedang galakan produksi udang nasional, salah satunya adalah vaname, jadi kita harus menjaga jangan sampai kita di benihnya kesulitan," ujar Menteri Edhy.

Lebih lanjut, ia pun bercerita alasan mengapa dirinya harus mampir dulu ke Los Angeles. Hal itu dikarenakan protokol yang ditetapkan Pemerintah AS selama masa pandemi Covid-19.

"Harus melalui LA karena jalannya harus mengikuti prosedur Covid-19 dari Pemerintah Amerika harus melalui mainland dulu, enggak bisa langsung ke Hawaii. Tapi Alhamdulillah, demi urusan negara Insya Allah semuanya lancar," pungkasnya.

Kepergian Edhy Prabowo ke Amerika Serikat dilakukan tak lama seusai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump.

Adapun kunjungan Menko Luhut tersebut bertujuan untuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pendanaan infrastruktur dan perdagangan senilai USD 750 juta, atau setara Rp 10,5 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


KPK Benarkan Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan restocking 50.000 ekor ikan nilem ke Waduk GOR Jakabaring. (Foto: KKP)
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan restocking 50.000 ekor ikan nilem ke Waduk GOR Jakabaring. (Foto: KKP)

Komisioner KPK Nawawi Pomolango membenarkan operasi tangkap tangan pihaknya terhadap Menteri KKP Edhy Prabowo.

"Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," kata Nawawi kepada Liputan6.com, Rabu (25/11/2020).

Namun, Nawawi tidak membuka seluruh operasi yang digelar dini hari tadi dan malam kemarin.

"Selebihnya nanti," kata dia.

Sebelumnya, KPK dikabarkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Sumber Liputan6.com menyebut Eddy Prabowo ditangkap dini hari, Rabu 25 November 2020, di Bandara Soekarno-Hatta. 

Penyidik KPK langsung menggiring Edhy dan beberapa orang lainnya ke KPK untuk diperiksa. Belum diketahui berapa jumlah orang yang dibawa ke KPK untuk penyelidikan. Begitu pula dengan kasus yang melatarbelakangi penangkapan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya