Liputan6.com, Jakarta - Para pemegang saham PT BRI Syariah Tbk (BRIS) menyetujui rencana penggabungan BRI Syariah dengan 2 bank syariah milik BUMN lainnya. Persetujuan ini diberikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Selasa 15 Desember 2020.
Merger 3 bank syariah BUMN ini resmi dinamakan Bank Syariah Indonesia. Operasionalnya akan efektif pada 1 Februari 2021.
Baca Juga
Proses merger ini tidak dilakukan dalam waktu sekejap. Pun, diproyeksikan, bank hasil merger ini akan menjadi kekuatan baru bagi industri perbankan syariah di Indonesia.
Advertisement
Simak fakta-fakta pembentukan Bank Syariah Indonesia, sebagaimana dirangkum Liputan6.com, Jumat (18/12/2020):
1. Struktur Organisasi
Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, ditunjuk menjadi Direktur Utama Bank Syariah Indonesia. Selain itu, terdapat dua posisi Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.
Berikut susunan lengkap struktur organisasi Bank Syariah Indonesia:
Dewan Komisaris:
Mulya E. Siregar: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Suyanto : Komisaris
Masduki Baidlowi : Komisaris
Imam Budi Sarjito : Komisaris
Sutanto : Komisaris
Bangun S. Kusmulyono : Komisaris Independen
M. Arief Rosyid Hasan : Komisaris Independen
Komaruddin Hidayat : Komisaris Independen
Eko Suwardi : Komisaris Independen
Dewan Pengawas Syariah:
Mohamad Hidayat : Ketua Dewan Pengawas Syariah
Oni Syahroni : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Hasanudin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Didin Hafidhuddin : Anggota Dewan Pengawas Syariah
Direksi:
Hery Gunardi : Direktur Utama
Ngatari : Wakil Direktur Utama 1
Abdullah Firman Wibowo: Wakil Direktur Utama 2
Kusman Yandi : Direktur Wholesale Transaction Banking
Kokok Alun Akbar : Direktur Retail Banking
Anton Sukarna : Direktur Sales and Distribution
Achmad Syafii : Direktur Information Technology
Tiwul Widyastuti : Direktur Risk Management
Tribuana Tunggadewi : Direktur Compliance and Human Capital
Ade Cahyo Nugroho : Direktur Finance and Strategy.
2. Aset Capai Rp 214 Triliun, Modal Inti Rp 20 Triliun
Bank Syariah Indonesia nanti akan memiliki aset mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun. Selain memiliki aset dan modal inti besar, bank ini juga akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia.
3. Masuk Jajaran 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia
Aset raksasa dan modal inti yang kuat tersebut akan membawa Bank Syariah Indonesia masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di tanah air dari sisi aset, sekaligus menjadi top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.
4. Rencana Bisnis
Hery mengatakan, kini pihaknya tengah menggodok rencana bisnis Bank Syariah Indonesia 2021-2023. Hal pertama yang akan dilakukan ialah branding agar lebih dikenal masyarakat dengan pencitraan yang baru.
"Kami sepakat untuk membangun branding yang tidak terlalu menggambarkan bank ini terlalu eksklusif tetapi inklusif," kata Hery.
Bank Syariah Indonesia juga harus bisa menjadi bank syariah yang lebih universal. Merangkul semua lapisan nasabah baik milenial maupun non-milenial. Selain itu, pengembangan digital banking juga akan dilakukan. Sebab selama ini digitalisasi di ketiga bank syariah ini perlu ditingkatkan kapasitasnya.
Perlu juga dilakukan peningkatan fitur-fitur yang ada. Gadai emas dan cicil emas sebagai produk primadona akan ditingkatkan. Termasuk produk zakat, infaq, sedekah dan wakaf yang menjadi unggulan dari Bank Syariah Mandiri.
Advertisement
5. Target Salurkan Rp 53,83 Triliun ke UMKM hingga akhir 2021
Hingga akhir 2021, bank hasil penggabungan ini menargetkan penyaluran pembiayaan untuk UMKM mencapai Rp 53,83 triliun di akhir 2021. Angka tersebut sebesar 23 persen dari total pembiayaan.
"Untuk menjangkau pelaku UMKM hingga pelosok, kami akan bekerjasama dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan di seluruh Indonesia untuk mencapai proyeksi dana disalurkan untuk UMKM mencapai Rp 53,83 triliun," kata Direktur Utama BRI Syariah Tbk Ngatari, yang juga Anggota Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN.