Masih Stabil, Cek Rincian Harga Emas Pegadaian pada 4 Januari 2020

Pada Senin, 4 Januari 2020, harga emas di Pegadaian terpantau stabil jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

oleh Tira Santia diperbarui 04 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2021, 08:00 WIB
Harga Emas Terus Bersinar di Tahun 2020, Penjualan Emas Antam Capai Rp 6,41 T
Untuk memperkuat nilai tambah produk emas, Antam terus melakukan inovasi produk dan penjualan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menawarkan jasa jual dan beli emas. Layanan ini melengkapi jasa gadai yang telah diberikan sejak awal. Layanan jual beli emas milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bernama Mulia.

Penjualan emas batangan di Pegadaian ini bisa secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel.

Ada beberapa jenis emas yang dijual oleh perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun lalu ini. Jenis emas yang terdaftar adalah emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Semua jenis emas itu hanya tersedia di outlet Pegadaian.

Setiap harinya harga emas yang dijual terus berubah. Pada Senin, 4 Januari 2020, harga emas di Pegadaian terpantau stabil jika dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas PT Pegadaian (Persero) pada Senin 4 Januari 2021:

Harga Emas Antam

- 2,0 gram = Rp 1.963.000

- 3,0 gram = Rp 2.906.000

- 5,0 gram = Rp 4.791.000

- 10,0 gram = Rp 9.506.000

- 25,0 gram = Rp 23.742.000

- 50,0 gram = Rp 47.465.000

- 100,0 gram = Rp 94.922.000

- 250,0 gram = -

- 500,0 gram = -

- 1000,0 gram = -

 

Harga Emas Antam Retro

- 0,5 gram = Rp 472.000

- 1,0 gram = Rp 942.000

- 2,0 gram = Rp 1.883.000

- 3,0 gram = Rp 2.824.000

- 5,0 gram = Rp 4.706.000

- 10,0 gram = Rp 9.412.000

- 25,0 gram = Rp 23.529.000

- 50,0 gram = Rp 47.058.000

- 100,0 gram = Rp 94.115.000

 

Harga Emas Antam Batik

- 0,5 gram = Rp 631.000

- 1,0 gram = Rp 1.167.000

 

Harga Emas UBS

- 0,5 gram = Rp 518.000

- 1,0 gram = Rp 959.000

- 2,0 gram = Rp 1.962.000

- 5,0 gram = Rp 4.790.000

- 10,0 gram = Rp 9.415.000

- 25,0 gram = Rp 23.400.000

- 50,0 gram = Rp 47.027.000

- 100,0 gram = Rp 93.384.000

- 250,0 gram = Rp 232.402.000

- 500,0 gram = Rp 464.246.000.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menebak Harga Emas di 2021, Bisa Tembus USD 3.000 per Ounce?

Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 666 Ribu per Gram
Penampakan emas batangan di gerai Butik Emas Antam di Jakarta, Jumat (5/10). Pada perdagangan Kamis 4 Oktober 2018, harga emas Antam berada di posisi Rp 665 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas berjuang untuk menembus level USD 1.900 per ounce pada perdagangan terakhir di 2020. Namun memang sampai detik terakhir, harga logam mulai tersebut belum bisa menembus level tersebut.

Di 2021, investor ritel tetap yakin bahwa harga emas akan terus melanjutkan penguatan atau bullish.

Dikutip dari Kitco, Senin (4/1/2021), hampir 2.000 investor ritel berpartisipasi dalam survei mengenai gerak harga emas di 2021. Dari jumlah tersebut, sebagian besar yakin bahwa harga emas masih akan kinclong.

Tercatat sebanyak 1.944 suara atau 84 persen mengatakan bahwa harga emas akan menembus level USD 2.00 per ounce di akhir 2021.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar sangat optimistis harga emas bisa tembus angka USD 2.600 per ounce.

Namun ada juga investor ritel yang memperkirakan harga emas akan tetap berada di level yang sama dengan akhir 2020 yaitu di kisaran USD 1.900 per ounce.

Survei dari investor ritel tersebut relatif sejalan dengan perkiraan analis. Sebagian besar perusahaan besar memperkirakan harga emas rata-rata tahun ini di atas USD 2.009 per ounce, dengan beberapa melihat emas mencapai puncaknya sekitar USD 2.300 per ounce.

Beberapa perusahaan yang memperkirakan harga emas bakal menembus level USD 2.300 per ounce pada 2021 antara lain Goldman Sachs, Commerzbank dan CIBC.

Bahkan, Leigh Goehring yang adalah Managing Partner di Goehring & Rozencwajg Associates, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Kitco bahwa dia memperkirakan harga emas akan naik menjadi USD 3.000 per ounce.

"Dengan semua stimulus fiskal dengan mencetak uang di 2020, maka pada tahun 2021 ada kemungkinan besar harga emas akan melewati USD 2.100, dan kita mungkin dapat menantang level USD 3.000." kata dia.


Harga Emas Berada di Jalur Terbaik dalam 1 Dekade

20151130-Harga-Emas-Kembali-Buyback-AY
Emas batangan diperlihatkan petugas di kantor BNI Syariah, Jakarta, Senin (30/11). Harga jual-beli kembali (buyback) emas Antam turun Rp 1.000 usai akhir pekan kemarin naik di tengah turunnya harga emas global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, harga emas bergerak mendatar pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga logam mulia ini dalam perjalanan untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaik dalam satu dekade.

Mengutip CNBC, Jumat (1/1/2021), harga emas di pasar spot bergerak mendatar di USD 1.893,84 per ounce. Harga emas ini naik lebih dari 24 persen sepanjang tahun ini, merupakan kenaikan terbaik sejak 2010.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.898,70 per ounce.

“Dengan berkurangnya aktivitas pelaku pasar pada hari terakhir tahun ini, saya memperkirakan emas akan bergerak dalam kisaran yang sempit," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

"Beberapa dukungan untuk emas datang dari dolar AS yang sedikit lebih lemah dan suku bunga riil AS yang sedikit lebih rendah,” lanjut dia.

Namun, Giovanni melihat bahwa harga emas akan terus bergerak menguat di kuartal I 2021. Ia memperkirakan harga emas akan berada di kisaran USD 1.950 per ounce.

Hal ini bisa terjadi karena adanya sentimen dorongan kebijakan moneter dan fiskal untuk meningkatkan angka inflasi. Kedua kebijakan tersebut akan membuat suku bunga obligasi AS akan semakin tertekan dan memberikan angin segar kepada emas.

Selain itu, nilai tukar dolar AS turun ke ke posisi terendah dalam dua tahun sehingga membuat harga emas lebih murah bagi investor yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar AS.

Dukungan lain yang mendorong kenaikan harga emas adalah bursa Eropa yang turun karena aktivitas penguncian gerak warga yang lebih luas untuk mengurangi penyebaran virus Corona Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya