Perkembangan Stimulus Fiskal AS Bawa Harga Emas Naik

Harga emas naik lebih tinggi pada hari Rabu

oleh Tira Santia diperbarui 31 Des 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik lebih tinggi pada hari Rabu, karena prospek peningkatan bantuan fiskal mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari dua tahun, meskipun peluncuran vaksin COVID-19 global dan peningkatan risk appetite membatasi kenaikan bullion.

Dikutip dari CNBC, Kamis (31/12/2020), harga emas di psar spot emas naik 0,3 persen menjadi USD 1.883.41 per ounce pada pukul 09:53 pagi EST (1453 GMT). Emas berjangka AS naik 0,2 persen menjadi USD 1.887.40.

"Indeks dolar AS menyentuh level terendah baru yang mendukung pasar emas dan perak," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

“Namun, meningkatnya minat terhadap risiko di pasar, terbukti dengan indeks saham yang berada di atau mendekati rekor tertinggi, membuat minat beli menurun. Anda memiliki tarik-menarik ini di tempat kerja sekarang," paparnya.

Indeks dolar menyentuh level terendah sejak April 2018 menyusul keputusan Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell untuk menunda pemungutan suara untuk meningkatkan cek bantuan COVID-19 menjadi USD 2.000.

Saham AS naik di tengah harapan stimulus fiskal tambahan dan optimisme atas peluncuran vaksin, karena Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.

“Gambaran yang lebih besar adalah bahwa emas masih bertahan dengan sangat baik pada tingkat harga ini dan stimulus fiskal dan moneter akan tetap ada pada 2021 karena pandemi menghantam AS, Eropa,” kata analis Bank of China International Xiao Fu. .

Investor menunggu pemilihan putaran kedua Georgia yang akan menentukan partai politik mana yang akan mengendalikan Senat AS, dengan ekspektasi untuk lebih banyak stimulus di bawah Senat dan DPR yang dikendalikan Demokrat.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang kemungkinan besar disebabkan oleh langkah-langkah stimulus yang besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Intip Prediksi Harga Emas di 2021

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Analis memperkirakan investor akan memanfaatkan minggu terakhir tahun ini untuk mengambil saham. Dimana ini akan bermanfaat bagi harga emas. Sebab trader akan mengambil keuntungan dan menginvestasikannya kembali ke aset yang lebih aman.

"Secara historis, kami cenderung melihat investor merefleksikan beberapa kesalahan yang dibuat di masa lalu. Apa yang bisa terjadi adalah beberapa orang memilih untuk mengambil keuntungan dari ekuitas AS dan menggunakan modal ke dalam aset seperti emas," kata kepala strategi pasar Blue Line Futures Phillip Streible dilansir dari laman Kitco, Senin (28/12/2020).

Dengan demikian, harga emas minggu ini akhirnya bisa mencapai level USD 1.900 per ounce. Tetapi untuk pergerakan berkelanjutan yang lebih tinggi, logam mulia harus ditutup dan dibuka di atas USD 1.920 per ounce.

"Kita (harga emas) dapat menembus USD 1.904-1.905. Jika Anda melihat emas, tren sejak Agustus telah lebih rendah, dengan nilai tertinggi dan terendah yang lebih rendah. Jika kita berada di atas USD 1.920 dan kita menutup di wilayah positif, maka mungkin ada sesuatu yang lebih dalam di sana," kata Streible.

Dari sisi musiman, harga emas juga cenderung berkinerja baik pada akhir Desember dan awal Januari. kepala strategi pasar FXTM Hussein Sayed mengatakan, jika manajer aset ingin membukukan beberapa keuntungan dan mengurangi risiko dalam portofolio, emas kemungkinan akan menerima beberapa aliran masuk yang signifikan di hari-hari terakhir tahun 2020.

"Kami tetap positif pada logam kuning selama imbal hasil riil terus diperdagangkan di wilayah negatif, yang kemungkinan akan menjadi skenario di tahun mendatang,” kata dia.

Senada, analis senior Kitco Jim Wyckoff menyebutkan bull emas memiliki keuntungan teknis jangka pendek pada perdagangan minggu depan. Dimana resistensi pertama terlihat di hari Selasa pada USD 1.889.40 dan kemudian di USD 1.900. Support pertama terlihat di terendah minggu ini di USD 1.859, dan kemudian di 1.850.

"Bulls perlu menunjukkan kekuatan baru segera untuk menjaga uptrend tetap hidup. Sasaran harga naik selanjutnya adalah untuk menghasilkan penutupan di bulan Februari di atas resistance yang solid di tertinggi November di USD 1.973.30,” jelas dia.

Secara keseluruhan, tahun 2020 telah menjadi tahun yang sangat positif untuk emas, dengan harga naik lebih dari 22 persen sejak awal tahun. Harga emas berjangka Comex Februari saat ini diperdagangkan pada 1,882.50, naik 0,23 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya