Pertamina Catat Lonjakan Konsumsi Pertalite Cs di 3 Wilayah Jakarta

Pertamina mencatat peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Perta Series di Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Timur.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Jan 2021, 20:53 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 20:50 WIB
20170105-BBM-Naik-AY1
Papan petunjuk BBM yang berada di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). Penetapan harga BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui Regional Jawa Bagian Barat mencatat peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Perta Series (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) di Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Timur pada Selasa (19/1/2021), setelah Program Langit Biru (PLB) berjalan sekitar lebih dari dua bulan sejak 12 November 2020 lalu.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, mengatakan pihaknya mencatat peningkatan konsumsi BBM dengan angka oktan tinggi di Kota Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakatakan hadirnya kualitas udara yang lebih bersih.

"Hal ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat di Jakarta yang sudah mulai tergerak untukmenerapkan penggunaan energi yang lebih bersih, guna meningkatkan kualitas udara danlingkungan," ujarnya.

Di wilayah Kota Jakarta Selatan, tercatat konsumsi Pertalite (RON 90) meningkat sekitar 39 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu lebih dari 190.000 Liter. Sedangkankonsumsi Pertamax (RON 92) turut mengalami peningkatan sekitar 2 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu hampir 5.000 Liter.

Untuk konsumsi Pertamax Turbo (RON 98) juga meningkat di sekitar 2 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yaitu lebih dari1.000 Liter.

Pertamina turut mencatat peningkatan konsumsi Perta Series di wilayah Kota Jakarta Barat,dimana konsumsi Pertalite meningkat sekitar 38 persendibandingkan rata-rata konsumsi normalharian yaitu hampir 186.000 Liter.

Untuk konsumsi Pertamax tercatat meningkat sekitar 1 persen dibandingkan rata-rata konsumsi normal harian yaitu lebih dari 2.000 Liter. Begitupun diwilayah Kota Jakarta Timur, konsumsi BBM Perta Series meningkat sekitar 34 persen dibandingkanrata-rata konsumsi harian normal yaitu lebih dari 72.000 Liter.

Selain peningkatan konsumsi Perta Series, Eko menjelaskan pihaknya turut mencatat trenpenurunan konsumsi harian BBM jenis Premium (RON 88) yang signifikan di wilayah Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Barat, dan Kota Jakarta Timur pada (19/1), dibandingkan rata-ratakonsumsi harian normal Premium pada periode sebelum dimulainya PLB di dua wilayah tersebut.

Konsumsi Premium di Kota Jakarta Selatan turun hingga 82 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yakni sekitar 235.000 Liter. Sedangkan di Kota Jakarta Barat, konsumsi Premium turun hingga hampir 70 persen dibandingkan rata-rata konsumsi harian normal yakni lebih dari 170.000 Liter. Begitupun di Kota Jakarta Timur konsumsi Premium turun hingga hampir 76 persen atau sekitar 370.000 Liter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Apresiasi Masyarakat

Isu Penghapusan, Pertamina Tetap Salurkan BBM Beroktan Rendah
Petugas melakukan pengisian bahan bakar miyak ke kendaran konsumen di SPBU, Jakarta, Kamis (18/6/2020). PT Pertamina (Persero) berencana melakukan simplifikasi produk BBM yang tidak ramah lingkungan yang mempunyai kadar Research Octane Number (RON) di bawah 91. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pertamina mengapresiasi masyarakat yang sudah beralih menggunakan dan merasakan langsungkeunggulan dan kualitas dari BBM dengan angka oktan tinggi, yaitu Perta Series.

"Apresiasi bagi masyarakat yang sudah beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan. Semogakualitas lingkungan, khususnya udara di wilayah Jakarta sebagai ibu kota negara, semakin bersihseiring dengan peningkatan penggunaan BBM yang berkualitas dan rendah emisi," ujar Eko.

Lebih lanjut Eko mengatakan, sebagai wujud apresiasi Pertamina terhadap upaya dan animomasyarakat yang setia menggunakan BBM dengan angka oktan tinggi yang lebih ramahlingkungan, Pertamina terus menggerakkan program Pertalite Harga Khusus di Kota Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

“Sebagai bagian dari rangkaian Program Langit Biru untuk menciptakan lingkungan sehat,Pertamina melanjutkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakanperforma Pertalite dengan harga Rp6.850 per liter, lebih rendah Rp 800 dari harga normal,” jelasEko.

Program Langit Biru sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, memperolehdukungan dari masyarakat di Jakarta. Dengan semakin bertambahnya kesadaran dan kepedulianmasyarakat akan penggunaan energi BBM bersih yang rendah emisi, diharapkan pelestarianlingkungan dapat sejalan dengan kembali pulihnya aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat diwilayah Jakarta.

Bayar via MyPertamina, Bisa Lebih Hemat

Untuk keamanan dan kemudahan transaksi, Pertamina juga memberikan harga lebih hemat untukpembelian produk bahan bakar berkualitas seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite danPertamina Dex.

“Untuk konsumen yang bertransaksi melalui aplikasi MyPertamina, bisa lebihhemat 250 rupiah untuk setiap liternya,” ungkap Eko.

Menurutnya, selain lebih mudah, transaksi non tunai juga lebih aman untuk mencegah penularanvirus di masa pandemi. “Masyarakat bisa memanfaatkan program promo ini, karenadiperpanjang hingga 31 Januari 2021,” tutupnya.

Bagi pelanggan dan konsumen yang ingin mendapatkan informasi seputar produk dan layananPertamina, termasuk layanan pesan antar Pertamina Delivery Service, dapat menghubungiPertamina Call Centre 135.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya